Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

SPSI Ultimatum Manajemen PT Unisem
Oleh : Yoseph Pencawan
Rabu | 18-01-2012 | 12:48 WIB
large_buruh__7_.jpg Honda-Batam

Ilustrasi

BATAM, batamtoday - Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) mengancam akan merealisasikan rencana mogok kerja jika pihak manajemen PT Unisem Indonesia tidak bersedia menggelar perundingan sampai besok, Kamis (19/1/2012).

"Kalau tuntutan karyawan direalisasikan sebelum hari H (tanggal rencana aksi), enggak jadi mogok," ujar Syaiful Badri, Ketua DPC SPSI Batam, Rabu (18/1/2012).

Namun, jika pihak manajemen tidak meralisasikan tuntutan tersebut, lanjut dia, maka mogok kerja akan digelar oleh setidaknya 1.500 orang anggota SPSI yang bekerja di PT Unisem.

Diberitakan sebelumnya, PT Unisem diancam aksi mogok kerja oleh sekitar 2700 orang pekerjanya yang menuntut pemenuhan upah sesuai ketentuan.

Aksi ini sebagai bentuk protes mereka terhadap upah sundulan yang belum juga direvisi oleh pihak manajemen sampai sekarang.

Para pekerja PT Unisem menuntut pihak manajemen menambah besaran upah sundulan sesuai perubahan Upah Minimum Kota (UMK) Batam 2012 yang naik Rp222.000 dari UMK 2011 yang sebesar Rp1.180.000.

Menurut Syaiful, dari hasil rapat dengan para pimpinan SPSI di perusahaan tersebut kemarin sore, mereka menyepakati untuk tetap mengagendakan aksi mogok kerja.

Untuk tahap awal, saat ini mereka menuntut pihak manajemen untuk menggelar perundingan dengan serikat pekerja.

"Tuntutan kita untuk berunding dulu, belum sampai ke angka," sambungnya.

Perundingan antara pihak manajemen dengan serikat pekerja diharapkannya segera terwujud mengingat Kepala Dinas Tenaga Kerja Batam Rudi Sakyakirti sudah berjanji pada siang ini akan menemui pihak manajemen PT Unisem untuk memediasi masalah.