Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bakamala Terus Dalami Pencurian Kebel Bawah Laut
Oleh : Yosri Nofriadi
Senin | 28-05-2018 | 17:28 WIB
kabakamla.jpg Honda-Batam
Kabakamla RI Laksamana Madya TNI Arie Soedewo menggelar siaran pers di atas KN Belut Laut di dermaga Bakamla, Jembatan Dua Batam di Barelang Batam. (Foto: Yosri Nofriadi)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kasus pencurian 3.200 meter kabel optik bawah laut ditemukan dalam kapal kayu KM Topan Ocean oleh Kapal Negara Belut Laut di periaran Tanjungberakit, Sabtu (26/5/2018) lalu terus didalami pihak Bakamla di Jembatan II Batam di Barelang.

Barang bukti lain yang turut diamankan dari atas kapal itu diantaranya, alat potong kabel optik, kompresor, selang dan alat selam.

Dalam penangkapan itu, petugas Bakamla juga menahan delapan orang nelayan dari berbagai daerah yang mencuri kabel optik. Dari kapal yang digunakan delapan nelayan itu petugas mendapati 800 potongan kabel optik hasil curian mereka dengan total berat keseluruhan mencapai 12 ton.

Tindak lanjut dari penangkapan itu pihak Bakamla akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Telkom atau provider jaringan lainnya untuk mengetahui pemilik dan kegunaan kabel optik itu.

"Kabel sudah diangkat dan dipotong-potong tentu ada dampaknya. Nah untuk mencari tahu dampaknya itu kami harus koordinasi dengan pihak Telkom atau pihak-pihak terkait lainnya," ujar Kabakamla RI Laksamana Madya TNI Arie Soedewo, saat menggelar siaran pers di atas KN Belut Laut di dermaga Bakamla, Jembatan Dua Batam di Barelang, Senin (28/5/2018).

Sejauh ini kata Arie, pihak belum mendapat laporan gangguan jaringan dari pihak manapun termasuk dari Singapura. Namun demikian pihaknya terus mencari tahu sebab dipastikan akan ada gangguan karena keruskan jaringan kabel itu.

"Dampaknya mungkin belum langsung terasa apalagi ini berhubungan dengan jaringan telekomunikasi. Bisa saja masih tercover dengan jaringan lain tapi lambat laun akan terganggu juga," tutur Arie.

Delapan tersangka kepada wartawan mengakui kalau kabel optik tersebut sengaja dijarah mereka atas suruan dari seorang tekon yang disebutkan bernama Naim di Bangka. "Kapten kapalnyta Naim. Dia yang suruh kami. Cuman dia tak ikut karena isterinya sakit. Kami cuman pekerjanya. Kami diupah permeter kabel optik Rp 2.500 untuk angkat dari dalam laut," ujar Hendi,seorang tersangka.

Penangkapan kapal yang mengakut kabel optik jarahan bawa laut itu bermula dari kecurigaan tim patroli Bakamla yang bertugas di KN Belut Laut dengan keberadaan kapal kayu yang mencurigakan itu. Saat didekati KN Belut Laut, kapal kayu itu tidak bisa menunjukan dokumen berlayar yang sah.

Editor: Dardani