Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tutup Utang Negara Rp 3.570 T, Warga Malaysia Diajak Patungan
Oleh : Redaksi
Sabtu | 26-05-2018 | 18:28 WIB
ringgit-02.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Warga Malaysia ramai-ramai diajak untuk menggalang dana menalangi utang negara yang sudah menembus 1 triliun RM (Ringgit Malaysia) atau sekitar Rp3.570 triliun.

Dilansir dari media Malaysia, The Star, Sabtu (26/5/2018), ajakan tersebut datang dari Nik Shazarina Bakti, seorang sarjana hukum yang saat ini bekerja sebagai aparat keamanan.

Nik Shazarina Bakti (27) mengkampanyekan aksi melalui media sosial dan situs Go Get Funding yang dinamai 'Please Hep Malaysia's, dan telah berhasil menggalang dana hampir US$ 3.600 dari target US$ 100.000.

Melalui situs tersebut, Shazarina mengingatkan kepada segenap warga Malaysia bahwa penggalangan dana ini tak jauh berbeda pada saat pemerintahan Tunku Abdul Rahman memproklamirkan kemerdekaan di London.

"Rakyat Malaysia pernah menyerahkan perhiasan, uang dan barang berharga mereka agar pemerintahan Tunku Abdul Rahman dapat mengumpulkan cukup uang untuk pergi ke London," kata dia.

Shazarina menjamin, dana penggalangan tersebut akan terus diperbaharui setiap waktu, serta menggugah bukti dana ini kepada pemerintahan Malaysia yang saat ini dipimpin oleh Perdana Menteri Mahathir Mohamad.

"Banyak yang bertanya seberapa yakin dana ini akan diberikan kepada pemerintah. Saya tau, saya adalah orang asing bagi kebanyakan orang. Tetapi percayalah, saya tidak akan mengantongi sepeserpun dana tersebut," jelas dia.

Aksi ini pun mendapatkan perhatian khusus dari putri sang kepala negara, Marina Mahathir yang merasa bahwa apa yang dilakukan wanita udah ini sebagai bentuk kecintaan terhadap negara.

"Ini menunjukan betapa besarnya warga Malaysia mencintai negaranya. [...] Saya kebetulan mengenalnya [Shazarina] dan sangat bangga kepadanya. Jika Anda bisa membantu, maka lakukanlah," katanya.

Sebagai informasi, pemerintahan Mahathir akan berupaya mengurangi utang negara yang saat ini sudah menembus 65% dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau melebihi batas uang maksimal sebesar 55%.

Salah satu upaya konkret yang sudah dilakukan, adalah dengan memangkas gaji seluruh menteri Malaysia sebesar 10% untuk menghemat anggaran. Praktik ini sebelumnya pernah dilakukan pada 1981.

Sumber: CNBC Indonesia
Editor: Gokli