Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Berduaan di Kamar Kos, Siswi SMP Digrebek Sekuriti
Oleh : Roni Ginting/Dodo
Selasa | 17-01-2012 | 11:17 WIB
siswi-smp-ilustrasi.gif Honda-Batam

Ilustrasi.

BATAM, batamtoday - Bukannya belajar menuntut ilmu, DS seorang siswi di salah satu SMP swasta di Jodoh malah lebih memilih bolos dari sekolah untuk berdua-duaan dengan pacarnya di kamar kos Supriyadi (18), komplek Perumahan Kartini 5, Sei Harapan. Warga yang merasa risih melihat tingkah laku mereka, langsung menggerebek dan menyerahkan ke Polsek Sekupang, Selasa (17/1/2012) pukul 09.00 WIB. 

Informasi yang diperoleh dari Suparyo (56), sekuriti Perumahan Kartini yang ditemui di TKP mengatakan awalnya dia mendapat laporan dari Wati, warga setempat sekitar pukul 07.00 WIB. DS datang ke kos tersebut dengan mengenakan seragam sekolah dan masuk ke kamar Suryadi yang sehari-hari kerja di sebuah galangan kapal. 

"Awalnya ada anak sekolah pagi-pagi sudah mendatangi kos laki-laki. Dia berpakaian seragam lengkap," terang Suparyo. 

Sekitar setengah jam kemudian, DS terlihat sudah memakai pakaian biasa. Hal itu membuat warga curiga dan merasa risih, tidak ingin komplek mereka dijadikan tempat melakukan hal yang tidak diinginkan. 

"Nah, beberapa saat kemudian sudah berganti pakaian, berarti ganti bajunya di dalam saat berduaan. Warga jadi curiga melihatnya dan lapor ke saya," ungkapnya. 

Sekitar pukul 09.00 WIB warga yang geram langsung menerobos pintu kamar kos. Pasangan tersebut terperanjat dan kaget, namun mereka masih berpakaian lengkap dan tidak sedang mesum. 

"Waktu saya gerebek mereka sedang berduaan, tapi tidak melakukan tindakan mesum," kata Suparyo.  

Karena status DS pelajar dan masih jam sekolah, warga setempat serta ketua RT sepakat untuk menyerahkan ke Polisi. "Biar ada efek jera. Tidak sembarangan di lingkungan kita," ujarnya. 

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Sekupang, Iptu Feri Kuswanto saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Saat ini DS dan Suryadi masih dimintai keterangan. Akan tetapi keduanya tidak melakukan tindak pidana, warga hanya melakukan tindakan antisipasi. 

"Mereka masih kita periksa. Warga hanya resah karena DS mengenakan seragam sekolah, mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di komplek mereka," ungkap Feri.