Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Masyarakat Diminta Tak Ikut Sebarkan Foto Peristiwa Pengemboman Tiga Gereja di Surabaya
Oleh : Hadli
Minggu | 13-05-2018 | 13:32 WIB
yan_fritri_wakapolda.jpg Honda-Batam
Waka Polda Kepri Brigjen Yan Fitri Halimansyah (Foto: Hadli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Polda Kepulauan Riau (Kepri) mengajak masyarakat untuk mendoakan para korban atas peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/3018) pagi. Masyarakat diminta untuk tidak mengshare atau menyebar-nyebarkan foto-foto paska peristiwa keji tersebut.

"Himbauan untuk peristiwa bom bunuh diri di Surabaya kita doakan saja. Jangan share foto-fotonya," kata Waka Polda Kepri Brigjen Yan Fitri Halimansyah di group WhatsApp, Minggu pagi.

Dijelaskannya, mengshare foto kerusakan dan korban sama saja menyenangkan teroris. Untuk itu, mulai detik ini hentikan penyebaran foto korban dan atau kerusakan yang mengerikan. "Penyebaran foto mengerikan adalah wujud teror dan provokasi. Menyebarkan foto seperti itu merupakan tujuan dari teroris. Dan kita tidak mau menjadi alat dari tujuan teroris," pesannya tegas.

Diberitakan tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur dibom Minggu (13/5/2018) pagi ini dalam waktu hampir bersamaan. Aksi pengeboman ini menewaskan empat orang dan melukai belasan orang yang diduga dilakukan oleh pelaku bom bunuh diri.

Ledakan bom terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel, Surabaya. Ledakan kembali terjadi di dua tempat lainnya, yakni Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno dan GKI di Jalan Diponegoro.

Ledakan dua gereja yang berada di jalan Arjuno dan Jalan Diponegoro hanya berselang lima menit, yakni pukul 07.35 dan 07.40 WIB. Sementara ledakan yang terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela pada pukul 07.05 WIB.

Hal tersebut disampaikan oleh Kadiv Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera. "Iya bom ada di tiga gereja," kata Frans Barung, Minggu (13/5/2018).

Ledakan yang terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela merupakan aksi bom bunuh diri. Diduga pelaku menggunakan sepeda motor untuk menjuku lokasi. Motor tersebut rusak dan tergeletak di tengah jalan.

Ia meledakkan bom tersebut di Jalan Ngagel bukan di dalam gereja. Dilaporkan untuk saat ini, ada dua korban jiwa di Gereja Santa Maria Tak Bercela. Satu di antaranya adalah pelaku dan 13 orang luka-luka.

Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Pol Machfud Arifin menduga teror bom di Kota Surabaya, Jatim merupakan imbas dari kejadian di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, beberapa hari lalu. Terlebih sudah ada imbauan dari pimpinan teroris untuk melakukan jihad.

Machfud mengatakan dugaan tersebut lantaran tidak pernah ada tanda-tanda ancaman sebelum aksi teror tersebut terjadi.

"Memang sudah ada viral, imbauan dari pimpinannya untuk berjihad. Ada lagi beberapa orang yang ditangkap mau nyerang," ujar Machfud saat mengunjungi salah satu titik ledakan di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jemaat Sawahan, Surabaya, Minggu (13/5/2018).

Machfud menyatakan, hingga saat ini kepolisian masih masih melakukan berbagai upaya agar peristiwa teror tersebut bisa diredam. Bahkan, dia mengatakan, kepolisian berupaya bisa mensterilkan suasana karena diduga masih ada bom yang aktif.

"Kami masih berupaya, diduga kuat ada bom yang belum meledak. Di (Gereja Santa Maria) Ngagel sudah agak clear. Tinggal olah TKP," ujar Machfud.

Machfud juga mengaku belum bisa memberikan keterangan yang lebih jelas karena memerlukan waktu untuk bisa memastikan informasi yang diperoleh benar-benar akurat. "Kami minta waktu dan minta doanya," kata Machfud.

Editor: Surya