Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jika Program Denuklirisasi Berjalan

AS akan Bantu Bangun Kembali Ekonomi Korea Utara
Oleh : Redaksi
Sabtu | 12-05-2018 | 19:16 WIB
as-dan-korut.jpg Honda-Batam
Mike Pompeo bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Korea Utara (Sumber foto: BBC Indonesia)

BATAMTODAY.COM, AS - Amerika akan membantu membangun kembali ekonomi Korea Utara jika negara itu setuju menyerahkan senjata nuklirnya, kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.

AS akan "siap bekerja dengan Korea Utara untuk mencapai kemakmuran yang setara dengan teman Korea Selatan kami", katanya kepada wartawan pada hari Jumat.

Pompeo, yang baru saja kembali dari Pyongyang, mengatakan dia telah melakukan perundingan yang "baik" dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

Kim dan Presiden Donald Trump akan bertemu di Singapura pada 12 Juni.

Kedua pemimpin itu, yang sebelumnya saling bertukar cercaan dan ancaman, membuat pengumuman itu setelah pertemuan penting antara Korea Utara dan Korea Selatan pada April lalu.

Apa yang dikatakan Pompeo?

"Jika Kim memilih jalan yang benar, ada masa depan yang penuh dengan perdamaian dan kemakmuran bagi rakyat Korea Utara," katanya setelah bertemu Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Kang Kyung-wha di Washington pada Jumat.

Pompeo mendesak Pyongyang untuk mengambil "tindakan berani untuk melakukan denuklirisasi dengan cepat".

Namun dia menekankan bahwa itu akan membutuhkan program "verifikasi kuat" oleh AS dan negara-negara lain.

Selama kunjungannya yang mengejutkan ke Korea Utara minggu ini, Pyongyang membebaskan tiga tahanan AS.

Bagaimana membandingkan ekonomi Korea Utara dan Selatan?

Kehidupan sehari-hari di kedua negara sangat berbeda.

Setelah berakhirnya perang Korea pada tahun 1953, Korea Selatan, sekutu Amerika Serikat, memeluk filsafat kapitalis. Negara itu telah berkembang menjadi salah satu negara Asia yang paling makmur.

Dorongan industri yang disponsori oleh pemerintah pada tahun 1960-an menciptakan perusahaan-perusahaan besar seperti Samsung dan Hyundai.

Sumber: BBC Indonesia
Editor: Udin