Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Iran Kutuk Gelombang Serangan Udara Israel di Suriah
Oleh : Redaksi
Sabtu | 12-05-2018 | 10:04 WIB
serangan-israel.jpg Honda-Batam
Militer Israel mengeluarkan video serangan udara terhadap peluncur rudal Suriah (Sumber foto: BBC Indonesia)

BATAMTODAY.COM, Suriah - Iran menegaskan negara itu mendukung "hak Suriah untuk mempertahankan diri" setelah Israel melancarkan serangkaian serangan udara dengan sasaran infrastruktur militer Iran di wilayah Suriah.

Baru hari Jumat (11/05), Iran secara resmi menanggapi gelombang serangan udara Israel ke wilayah Suriah yang dilancarkan Kamis (10/05).

Serangan tersebut adalah yang paling gencar yang dilakukan Israel terhadap Suriah selama puluhan tahun.

Aksi dilakukan setelah 20 roket ditembakkan terhadap posisi militer Israel di wilayah pendudukan Dataran Tinggi Golan.

Israel menyatakan petempur Iran telah melakukan penyerangan. Iran tidak secara langsung memastikan atau menyangkal tetapi menyatakan sejumlah serangan Israel terhadap Suriah didasarkan "alasan tanpa dasar yang dibuat diri sendiri".

Iran menempatkan ratusan pasukan di Suriah, sebagai penasihat militer untuk militer Suriah. Ribuan milisi yang dipersenjatai, dilatih dan didanai Iran juga berperang dengan pasukan pemberontak bersama-sama tentara Suriah.

Pada hari Kamis, sebagai tanggapan terhadap serangan di Dataran Tinggi Golan, Israel menyatakan pesawat tempurnya menyerang hampir semua infrastruktur militer Iran di dalam Suriah, sekitar 70 sasaran, lewat salah satu serangan terbesar sejak perang saudara Suriah dimulai pada tahun 2011.

Iran dan Israel adalah negara yang bermusuhan tetapi tidak pernah terlibat perang secara langsung.

Bagaimana reaksi Iran?



Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel (Sumber foto: BBC Indonesia)

Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Bahram Qasemi dikutip TV pemerintah Iran mengatakan, "Iran sangat mengutuk... sejumlah serangan (Israel) terhadap Suriah. Bungkamnya dunia mendorong agresi Israel. Suriah sangat berhak membela diri."

Qasemi mengatakan Israel "tidak bisa membiarkan perdamaian dan stabilitas kawasan dan memandang usahanya dalam menciptakan keamanan di kawasan semakin tidak stabil".

Dia mengatakan "alasan tanpa dasar (Israel) sama dengan pelanggaran terang-terangan kedaulatan Suriah dan menentang semua konvensi internasional".

Dia tidak menyebut kehadiran militer Iran di dalam Suriah.

Qasemi mengatakan serangkaian serangan ini adalah suatu usaha pendukung kelompok pemberontak memerangi Presiden Suriah, Bashar al-Assad, untuk menindak mereka setelah mencatat "banyak kegagalan" dan berusaha "mengubah keadaan agar menguntungkan mereka".

Pemerintah Suriah, dengan dukungan Iran dan Rusia, mencatat kemajuan berarti dalam menghadapi kelompok pemberontak selama setahun ini.

Apa yang dikatakan Israel?

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menunjukkan penentangannya pada hari Kamis dengan menyatakan Iran telah "melanggar garis merah" dan aksi Israel "adalah konsekuensinya".

Dia mengatakan, "Kami tidak akan membiarkan Iran bercokol di Suriah. Saya mengirimkan pesan yang jelas kepada rezim Assad bahwa aksi kami ditujukan kepada sasaran Iran di Suriah. Meskipun demikian, jika aksi militer Suriah menentang kami, kami akan bertindak melawannya."

Dia menambahkan, "Siapapun yang menyakiti kami, kami akan menyakiti mereka tujuh kali lipat, dan siapapun yang bersiap-siap untuk menyakiti kami, kami akan bertindak lebih dulu menyerang mereka."

Saat mengunjungi Dataran Tinggi Golan pada hari Jumat (11/05), Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman mendesak Assad untuk "mengusir Iran" dengan mengatakan "mereka hanya menyakiti Anda".

Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, mendesak badan tersebut untuk mengutuk "aksi agresi" Iran dan bagi Dewan Keamanan untuk "menuntut Iran menarik kehadiran militernya dari Suriah".

Sumber: BBC Indonesia
Editor: Udin