Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Triwulan Pertama 2018 Industri Manufaktur di Kepri Tumbuh Pesat
Oleh : Ismail
Jumat | 04-05-2018 | 13:28 WIB
manufaktur-ilustrasi1.jpg Honda-Batam
Ilustrasi industri manufaktur. (Foto: Liputan6.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatat, sepanjang triwulan pertama I tahun 2018. Pertumbuhan produksi industri manufaktur baik besar sedang di Provinsi mengalami pertumbuhan yang positif.

Kepala Bidang Statistik Produksi BPS Provinsi Kepri, Yan Safrizal mengungkapkan, bila dibandingkan dengan TW IV tahun 2017, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar sedang di Kepri tumbuh sebesar 3,55 persen.

"Capaian pertumbuhan pada triwulan ini berada di atas pertumbuhan nasional yang tumbuh positif sebesar 0,88 persen," ujarnya.

Lebih lanjut ia memaparkan, jika ditinjau secara tahunan (year on year), pada TW I tahun 2018 terjadi kenaikan produksi sebesar 14,15 persen dibandingkan TW IV tahun 2017. Angka tersebut, berada di atas pertumbuhan secara nasional yang tumbuh positif sebesar 5,01 persen.

Adapun, jenis-jenis industri besar dan sedang yang termasuk tiga besar pertumbuhan tertinggi pada TW I tahun 2018 yakni, industri komputer, barang elektronik dan optik yang naik sebesar 9,52 persen. Sedangkan, industri makanan naik sebesar 7,58 persen. Kemudian, industri karet, barang dari karet dan plastik naik sebesar 4,04 persen.

Sementara itu, di TW I tahun 2018 ini pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro kecil juga mengalami kenaikan sebesar 3,44 persen bila dibandingkan TW IV tahun 2017.

"Capaian ini juga berada di atas pertumbuhan nasional yang tumbuh positif sebesar 3,09 persen," sebutnya.

Jenis-jenis industri mikro kecil yang termasuk tiga besar pertumbuhan tertinggi pada TW I tahun 2018 yakni industri tekstil yanf naik sebesar 19,91 persen. Industri Kulit, barang dari kulit dan alas kaki naik sebesar 14,79 persen. Kemudian, industri kayu, barang dari kayu dan ganbus (tidak termasuk furniture) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya naik sebesar 7,00 persen.

Editor: Yudha