Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

24 Taruna Batam Aero Teknik Jalani Pendidikan di Politeknik Negeri Batam
Oleh : Nando Sirait
Rabu | 25-04-2018 | 14:16 WIB
taruna-lion1.jpg Honda-Batam
Pelantikan Taruna Batam Aero Teknik di Politeknik Negeri Batam. (Foto: Nando)

BATAMTODAY.COM, Batam - Sebanyak 24 karyawan Batam Aero Teknik Part of Lion Air Grup mengikuti pendikan di Politeknik Negeri Batam.

Direktur Utama Batam Aero Teknik Part of Lion Air Grup, I Nyoman Rai Pering Santaya mengatakan selama dua tahun ke depan para taruna itu akan mengikuti pendidikan di Politeknik Negeri Batam.

"Ini khusus tenaga kerja kami yang sudah bergabung di Batam Aero Teknik tapi belum ada basic license. Di Batam cuma Poltek yang baru punya kejurusan dirgantara, dengan bidang perawatannya. Masa pendidikannya sekitar setahun delapan bulan, hampir dua tahun lah," katanya, Selasa (25/4/2018).

Sesuai dengan persyaratannya, untuk setiap angkatan memang dibatasi per kelas sebanyak 24 orang. Ini merupakan jenjang pertama bagi taruna tersebut untuk mendapatkan lisensinnya, sebelum melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi yaitu diploma tiga.

Menurutnya, di Indonesia untuk bidang kedirgantaraan memang masih minim sumber daya manusia yang ahli dan profesional. Untuk itu, diperlukan dukungan dari pemerintah untuk mempermudah serta membuat regulasi yang tepat untuk mendorong industri kedirgantaraan tersebut.

"Politeknik Batam bisa jadi pioner sebenarnya, karena di Batam ada industrinya. Lalu presiden juga sekarang kan sudah mencanangkan zona zona aviation, mudah-mudahan Batam bisa untuk zona Barat. Tapi perlu juga peran pemerintah untuk menyediakan fasilitas dan mempersiapkan SDM nya," tuturnya.

Diantaranya dengan memberikan insentif biaya masuk untuk pengiriman part pesawat. Ia menjelaskan saat ini Indonesia baru menyediakan pendidikan untuk perawatan pesawat. Untuk menunjang pendidikan tersebut pun, para siswa juga memerlukan logistik berupa part pesawat sebagai bahan praktek pembelajaran.

"Kalau Indonesia baru perawatan pesawat, belum untuk pembuatan. Tapi untuk perawatan itupun masih terkendala untuk urusan bea masuknya. Part pesawat itu masih dalam kategori barang mewah. Untuk bisa merawat, SDM kita jugakan butuh tahu part pesawat yang ada dan digunakan saat ini, supaya mereka juga bisa mengikuti standar yang sudah ada di industri ini. Bayangkan kalau SDM kita sudah ahli semua, selain bisa merawat pesawat kita sendiri, bisa juga merawat pesawat negara lain," tuturnya.

Di hangar Batam saja ia memperkirakan masih dibutuhkan 800 tenaga ahli. Dan untuk 10 tahun ke depan dicanangkan harus ada 10 ribu tenaga ahli bidang kedirgantaraan di Batam.

Program ini tentu akan berkelanjutan, pasti akan ada taruna lagi yang mengambil pendidikannya di sini (Poltek Negeri Batam), karena industri ini jugakan terus berkembang," ucapnya.

Editor: Yudha