Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Profesor Palestina Ditembak Mati di Malaysia, Pembunuhnya Agen Mossad
Oleh : Redaksi
Minggu | 22-04-2018 | 14:32 WIB
profesor_palestina.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Fadi Mohammad al-Batsh, profesor Hamas Palestina yang ditembak di Malaysia (Foto: REUTERS)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pelaku penembakan profesor Palestina hingga tewas di Kuala Lumpur, Malaysia, diyakini terkait organisasi intelijen asing. Menurut Wakil PM Malaysia, Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi, korban kala itu hendak pergi untuk salat Subuh saat penyerangan terjadi.

Dilansir dari Bernama, Minggu (22/4/2018), korban yang bernama Fadi Mohammad al-Batsh (35) kala itu tengah dalam perjalanan ke masjid dari tempat tinggalnya sekitar pukul 06.00 WIB waktu setempat. Batsh pergi ke masjid dengan berjalan kaki.

BBC melaporkan, Minggu (22/4), Batsh tewas di tempat dengan 4 tembakan. Pelaku diduga berjumlah dua orang dan mengendarai sepeda motor.

"Investigasi awal menemukan empat luka tembak di tubuh korban. Dua peluru ditemukan di tempat kejadian," kata Kepala Polisi Kuala Lumpur, Mazlan Lazim.

Media lokal Malaysia melaporkan Batsh merupakan seorang profesor teknik listrik yang mendapat gelar doktor atau PhD di Universiti Malaya. Dia kemudian menjadi dosen di salah satu universitas swasta di Malaysia.

Korban yang diketahui sudah 10 tahun tinggal di Malaysia ini, disebut aktif dalam sebuah LSM Islam yang memperjuangkan isu Palestina. Hamas dalam pernyataan terpisah, mengklaim Batsh sebagai anggotanya. Sedangkan pihak keluarga yang ada di Gaza menuding badan intelijen Israel, Mossad, mendalangi pembunuhan Batsh.

Dilansir AFP, otopsi dilakukan pada Minggu (22/4/2018) waktu setempat. Dugaan muncul dari pihak keluarga, Fadi dibunuh oleh agen mata-mata Mossad Israel.

Batsh ditempat pada Sabtu (21/4) kemarin, saat dia berjalan dari apartemen untuk menunaikan salat subuh di sebuah masjid kawasan Gombak, Kuala Lumpur. Pelakunya adalah dua orang yang mengendarai sebuah sepeda motor.

Polisi menemukan 14 peluru di tempat kejadian perkara. Beberapa dari peluru itu mengenai tembok. Jeruji besi yang ada di sekitar lokasi ada yang penyok kena peluru.

Menteri Dalam Negeri Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi, dikutip kantor berita Bernama, mengatakan Batsh adalah seorag "insinyur kelistrikan dan ahli membuat roket".

Kepala polisi Kuala Lumpur Mazlan Lazim mengatakan investigasi sedang berlangsung. "Kami menginvestigasi dari semua sudut pandang. Saya harus menginvestigasi dengan amat hati-hati dan mendalam. Ini adalah isu internasional," kata Mazlan pada Sabtu (21/4) kemarin

Kata Mazlan, otopsi sedang dijalankan di rumah sakit. Rencananya, jenazah akan diserahkan ke pihak keluarga usai otopsi rampung.

Kelompok pergerakan Islamis Palestina, Hamas, menyatakan pihak keluarga Batsh telah memberi keterangan, "Kami menuduh Mossad berada di balik pembunuhan ini."

Editor: Surya