Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hasil Survei BPS Kepri pada Maret 2018

Sayur Bayam dan Cabai Merah Penyumbang Angka Inflasi Tertinggi di Kepri
Oleh : Ismail
Selasa | 03-04-2018 | 13:04 WIB
cabai-1.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Komoditas cabai merah dan bayam menyumbang angka inflasi di Batam dan Tanjungpinang pada bulan Maret 2018. Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri mencatat, pada maret 2018 laju inflasi gabungan kedua kota tersebut pada angka 0,21 persen.

Dengan rincian, Kota Batam mengalami inflasi sebesar 0,27 persen sedangkan Kota Tanjungpinang
mengalami deflasi sebesar 0,18 persen.

Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, Rahmad Iswanto menerangkan, laju inflasi pada didominasi oleh kelompok bahan makanan sebesar 0,94 persen. Lalu, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,19 persen, kelompok sandang sebesar 0,15 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,29 persen, serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,03 persen.

"Sebaliknya dua kelompok justru mengalami penurunan indeks, yakni kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,11 persen serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,10 persen," paparnya.

Sementara itu, BPS mencatat, beberapa komoditas penyumbang inflasi tertinggi Batam adalahMare Bayam dengan sumbangan inflasi 0,13 persen dan cabai merah sebesar 0,06 persen. Sementara di Tanjungpinang, cabai merah juga menduduki posisi pertama dengan sumbangan inflasi 0,09 persen, disusul cabai merah pada angka 0,03 persen.

"Memang kedua komiditi ini selalu menjadi penyumbang inflasi," katanya.

Kendati demikian, dari 23 kota di Sumatera, tercatat 19 kota mengalami inflasi dan 4 kota mengalami deflasi. Sementara, Kota Batam dari 19 Kota yang mengalami inflasi di Sumatera menduduki peringkat ke 14, sedangkan Kota Tanjungpinang dari 4 Kota yang mengalami deflasi di Sumatera menduduki peringkat ke 2.

Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tembilahan sebesar 1,38 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Dumai sebesar 0,02 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Lhoksumawe sebesar 0,25 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 0,05 persen.

Editor: Gokli