Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Istri Pemegang Saham PT Insight Invesment Digugat karena Laporkan Kejanggalan ke OJK
Oleh : Irawan
Rabu | 28-03-2018 | 11:16 WIB
insight1.jpg Honda-Batam
PT Insight Investment

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Sebuah perusahaan Reksadana PT Insight Investment, beralamat di Jalan Sudirman, Jakarta, yang mengelola dana masyarakat beragam produk investasi menggugat Masitoh, istri Haminanto Adi Nugraha --pemegang saham di perusahaan tersebut.

Masitoh dianggap membuat perusahan itu rugi setelah minta bantuan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) untuk mengusut ada kejanggalan soal jumlah saham perusahaannya yang berkurang.

PT Insight Investment kemudian mengugat secara perdata Masitoh ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan (Jaksel) dengan nomor gugatan ; 113/PDT. G/2018/PN Jaksel.

Masitoh digugat karena dia meminta OJK selaku regulator ingin menyelamatkan sahamnya yang berkurang dari 60 persen menjadi 18 persen. Dia meminta OJK menyelidiki kemungkinan ada tindakan memindahkan sebagian saham miliknya. Efek dari dia minta OJK ini, oleh PT Insight Investment dituding mencemarkan nama baik yang menyebabkan perusahaan itu merugi.

Namun Masitoh tidak tinggal diam. Dalam rilisnya, Rabu (28/3/2018), dia melakukan perlawanan melalui pengacaranya Chris Butarbutar SH MH. Masitoh ingin mengetahui saham perusahaannya yang terus berkurang dan membuat PT Insight Invesment tersebut merugi.

"Kasus perdata yang diperkarakan di PN Jaksel ini diminta terus menjadi perhatian pihak berwenang lainnya apalagi OJK telah memberi gagasan agar produk reksadana yang selama ini bentuk pembiayaan keagamaan seperti biaya naik haji dan dana syariah itu juga disalurkan dalam pembiayaan infrastruktur," kata Chris Butarbutar.

Selaku regulator, maka OJK menurutnya, sedang menyelidiki kemungkinan penyimpangan direksi apabila terjadi manipulasi kinerja.

Sebagaimana diketahui pendiri perusahaan ini adalah Tony Henri Situmorang yang sekaligus menjadi Presiden Direktur yang meninggal dalam sebuah kecelakaan di tol TB Simatupang tahun lalu.

Dalam sebuah wawancara dengan wartawan sebelum meninggal, Tony sendiri mengatakan bahwa kinerja perusahaannya hingga tahun 2017 mengalami pertumbuhan mencapai 80 persen. Perusaahan kini sudah mengelola dana investor dalam berbagai bentuk Reksadana sebesar Rp 9 Triliun.

Editor: Surya