Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Begini Kronologis Pemerkosaan Karyawan Mukakuning di Atas Angkot
Oleh : Romi Chandra
Kamis | 22-03-2018 | 14:26 WIB
sopir-pemerkosa2.jpg Honda-Batam
Terduga pelaku pemerkosaan saat di rumah sakit. (Foto: Romi Candra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Tindakan bejat yang dilakukan sopir angkot Adefrid Yan Piter Miha alias Ivan (31), terhadap penumpangnya, sebut saja namanya Indah, akibat pengaruh minuman keras.

Diceritakan pelaku, awalnya ia berniat menunggu penumpang di halte Kepri Mall. Namun efek minuman keras yang ia tenggak, nafsu bejatnya mulai merasuki.

Nafsu itu makin ingin terlepaskan ketika korban datang sendirian untuk menaiki angkotnya. "Saya awalnya ingin nunggu penumpang, tapi korban datang sendiri, jadi niat saya berubah," akunya di Mapolresta Barelang, Kamis (22/3/2018) subuh.

Saat korban naik, ia langsung menjalankan angkotnya, dengan alasan ingin mengantar korban agar cepat sampai di indekosnya di kawasan Baloi Kolam.

Namun itu hanya jadi alasan pelaku karena ingin melancarkan niatnya. "Begitu dia naik, saya langsung jalan. Tiba di jalur lambat dekat Kepri Mall, saya berhenti pura-pura mobik rusak. Kemudian saya turun untuk mengunci pintu mobil," jelas Ivan.

Saat itu, korban duduk di bangku belakang. Kemudian pelaku naik lagi ke mobil dan duduk di bangku belakang sambil menodongkan parang yang telah ia siapkan.

"Saya ancam akan membunuhnya kalau macam-macam, kemudian celananya juga saya buka paksa," ingatnya.

Saat itu korban sempat berontak, sehingga pelaku mencekik lehernya. Akibatnya korban tidak bisa berkutik karena ketakutan. "Saya cekik lehernya dan bentak ia lalu menyetubuhinya," jelasnya lagi.

Tidak sampai di situ, pelaku lanjut membawa korban ke kawasan Ocarina. "Awalnya saya ingat hanya sekali menyetubuhi di Ocarina karena kondisi masih mabuk. Tapi saya ingat lagi, ternyata dua kali. Pertama di pinggir jalan dan kedua di ruko kosong kawasan Ocarina," ujar pelaku.

Setelah melakukan hal itu, pelaku kemudian mengantarkan korban ke tempat tinggalnya kawasan Seipanas. Namun ia kembali mengancam agar korban tidak melapor pada siapapun.

"Handphone korban saya ambil sebagai ancaman agar ia tidak melapor kepada siapa-siapa. Tiba-tiba saya lagi tidur, ada yang menyergap saya dan ternyata polisi," ujarnya.

Editor: Yudha