Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Limbah Minyak Hitam Kembali Kotori Pantai Sekera Bintan Utara
Oleh : Harjo
Kamis | 22-03-2018 | 08:50 WIB
limbah-minyak-hitam.jpg Honda-Batam
Limbah minyak hitam kotori pantai Sekera dan sekitarnya (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Limbah minyak hitam yang mengotori Pantai Sekera, Kelurahan Tanjunguban Utara, bukan lagi sesuatu yang asing bagi nelayan sekitar. Mirisnya lagi, limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) diduga jenis sludge oil hasil tank cleaning itu, sudah menjadi agenda tahunan yang sampai saat ini belum pernah diketahui asal usul serta solusinya.

Kejadian itu tentunya sebuah malapetaka, karena selain merugikan para nelayan juga sangat menganggu masyarakat yang menjadikan pantai tersebut mata pencahariannya dengan menjadikan pantai itu sebagai lokasi rekreasi alternatif.

"Saat ada waktu, kami memang selalu datang ke Pantai Sekera dan sekitarnya untuk melepas lelah dengan beristirahat di sekitar pantai," ujar Candra, salah seorang pengunjungan pantai Sekera kepada BATAMTODAY.COM di Tanjunguban, Rabu (21/3/2018) malam.

Namun, kata Candra, kali ini saat datang ke Pantai Sekera, tempat tersebut dikotori oleh limbah minyak hitam. Kehadiran limbah ini sangat menganggu dan merugikan pedagang. Sebab dengan munculnya limbah tersebut, secara otomatis pengunjung yang biasa ramai menjadi sepi.

"Kalau masyarakat, dengan adanya limbah sperti ini hanya bisa pasrah. Apalagi itu sudah kerap terjadi dan belum pernah ada solusinya, tapi setidaknya harapan kami sangat besar agar pemerintah tidak berdiam diri serta mencarikan solusi agar limbah ini bisa segera teratasi untuk jangka panjang," ujar Candra yang diamini oleh sejumlah rekannya.



Sementara itu, camat Bintan Utara, Azwar, kepada BATAMTODAY.COM secara terpisah mengaku, selain membenarkan sudah menerima laporan dari masyarakat, ia juga sudah melaporkan permasalahan limbah minyak hitam yang mengotori pantai Sekera dan sekitarnya kepada Bupati Bintan.

"Kita sudah laporkan masalah limbah minyak hitam ini kepada Bupati, karena ini bukan yang pertama kalinya. Maka untuk mencari solusi jangka panjang, akan berkoordinasi dengan Pemkab Bintan," terangnya.

Editor: Udin