Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Skandal 'Hoes Hoin', Tersebarnya Ratusan Foto Bugil Tentara Perempuan AS
Oleh : Redaksi
Senin | 12-03-2018 | 09:26 WIB
tentara-wanita-as.jpg Honda-Batam
Seorang tentara perempuan Amerika Serikat berpartisipasi dalam sebuah latihan di Marine Corps Air Ground Combat Center Twentynine Palms, California, pada 18 September 2017. (AFP/Gregory Boyd/ Korps Marinir AS)

BATAMTODAY.COM, Pentagon - Militer Amerika Serikat sedang diguncang skandal yang melibatkan tentara perempuan.

Laporan dari Vice News pada pekan lalu menyebutkan, sebuah akun Dropbox rahasia memuat ratusan foto bugil tentara perempuan AS dari lima cabang angkatan bersenjata.

"Hal itu telah dilaporkan melalui NCIS dan tindakan yang tepat telah dilakukan," kata Christopher Harrison, juru bicara Korps Marinir, kepada Military Times.

Dalam folder Dropbox yang bernama "Hoes Hoin", ada 267 gambar secara keseluruhan dan tiga subfolder untuk kategori perempuan tertentu.

Beberapa foto memperlihatkan para tentara perempuan menunjukkan tanda pengenal anjing mereka, seragam, dan nama mereka pada seragam. Sebagian foto menampilkan perempuan mengenakan pakaian militer. Terdapat juga beberapa swafoto dan gambar yang diambil oleh orang lain.

Tautan Dropbox tersebut pertama kali muncul sekitar dua pekan lalu di grup Facebook yang eksklusif bernama Blame Marines United (Non-Butthurt Edition). Sekitar 400 anggota masuk dalam grup Blame Marines United.

Facebook telah menutup grup tersebut setelah seorang veteran Korps Marinir, Erin Kirk Cuomo, melaporkan adanya aktivitas tersebut. Cuomo yang juga menjadi salah satu pendiri #NotinmyMarineCorps, sebuah kelompok advokasi, kecewa dengan kegagalan militer mengidentifikasi dan menutup grup tersebut. Ini merupakan kedua kalinya Marinir AS berurusan dengan skandal foto telanjang.

Tahun lalu, laporan Pusat Investigasi AS mengungkapkan kasus kelompok rahasia Facebook bernama Marinir United. Grup ini memiliki lebih dari 30.000 anggota. Ratusan hingga ribuan gambar telanjang dibagikan yang membuat Kongres harus mengeluarkan undang-undang tentang penyebaran gambar intim yang tidak pantas pada Desember 2017.

Tindakan membagikan dan menyebarkan gambar tersebut menjadi tindakan pidana. Pelaku dapat dikenai hukuman militer dan dikeluarkan dengan tidak hormat. Sebanyak 97 marinir yang terlibat dalam skandal itu juga telah diadili.

Dana sebesar 18 juta dollar AS atau Rp 247 miliar dikucurkan untuk menangani skandal foto telanjang agar tidak tersebar lebih luas. Juru bicara Pentagon, Carla Gleason, mengatakan, Kementerian Pertahanan terus memantau dan memeriksa aktivitas media sosial.

"Namun, karena platform media sosial terus berkembang, tantangannya tetaplah menjadi waspada serta mengidentifikasi korban cyberbullying dan pelaku pelanggaran," katanya.

Sementara itu, juru bicara Dropbox menyatakan, tautan yang berisi gambar tersebut telah dihapus. "Jika kami menemukan pelanggaran, kami akan mencabut konten dan apabila diperlukan, akan mengambil tindakan lain, seperti melarang konten itu dan atau melaporkan kepada penegak hukum," ucapnya.

Sumber: yahoo.com,The Cut,Vice News
Editor: Udin