Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sidak Komisi II DPRD Batam di Gudang Bulog Temukan 800 Ton Beras Tak Layak Konsumsi
Oleh : Irwan Hirzal
Rabu | 07-03-2018 | 15:50 WIB
beras11.jpg Honda-Batam
800 ton beras tak layak konsumsi di gudang Bulog Batam. (Foto: Irwan)

BATAMTODAY.COM, Batam - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam melakukan sidak ke gudang penyimpanan beras Bulog di kawasan Batumerah, Kecamatan Batuampar.

Dalam sidak yang dihadiri tiga anggota DPRD Komisi II, Ida Wati Nusanti, Dandis Sirajaguguk, Bomen Hutagalung, menemukan 800 ton beras tidak layak konsumsi.

"Ada 800 ton beras yang turun mutu (tidak layak konsumsi) ini distribusi sejak tahun 2016," ujar kepala Gudang Bulog Sufanto saat menjawap pertanyaan anggota dewan, Rabu (7/2/2018) pukul 13.30 WIB.

Beras yang tidak layak konsumsi itu berasal dari Jawa Tengah. Semula jumlah beras asal Jateng itu sebanyak 900 ton lebih. Tidak layak konsumsi kata Sufanto dari segi kualitas, beras berdebu, berkutu serta warnanya menggelap.

Namun, kulitas beras itu bisa diperbaiki, dan distribusikan ke pasar, asalkan kembali dibersihkan, melalui unit pengolahan gabah beras (UPGB).

"Saya kurang pasti jumlah yang disribusi pada 2016, tapi sekitar 900 ton lebih sisanya sudah dibersihkan. Dari segi kemasannya juga sudah diganti, artinya masih layak konsumsi," ujar Sufanto sambil menunjukan hasil daur ulang beras tidak layak konsusmsi.

Beras yang sudah didaur ulang atau dibersihkan di gudang Bulog tidak lagi berdebu dan berkutu. Namun dari kulias warna masih tetap sama. Lanjut Sufanto beras ini sudah lebih dari 1 tahun lebih berada digudang berkapasitas 3.500 ton beras.

"Kami masih menunggu arahan dari kantor Bulog terkait beras turun mutu ini. Kalau ada peminat, kita keluarkan, sesuai arahan kantor bulog. Saya kurang tau seperti apa," ujarnya.

Dandis Rajaguguk mengatakan akan terus mengawasi beras yang tidak layak konsusmsi tersebut. Bahkan ia berencana akan menjadwalkan Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait penemuan di gudang bulog.

"Secepatnya kami akan jadwalkan RDP. Karena tingginya harga beras masih menjadi permasalahan yang harus diselesaikan," ungkapnya.

Editor: Yudha