Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

27 TKI Ilegal Ini Dimintai Rp4-5 juta Per Orang untuk Berangkat ke Malaysia
Oleh : Roland Aritonang
Sabtu | 03-03-2018 | 12:27 WIB
dandim-bintan.jpg Honda-Batam
Komandan Kodim 0315 Bintan, Letnan Kolonel Infantri Ari Suseno didampingi Pasintel Kodim 0315 Bintan, Kapten Budi Hartono, di Makodim, Sabtu (3/3/2018) (Foto: Roland Hasudungan Aritonang)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kodim 0315/Bintan menggagalkan pengiriman 27 orang TKI ilegal dengan tujuan Malaysia, melalui pelabuhan tidak resmi di Pantai Trikora, Desa Teluk Bakau, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Jumat (2/3/2018) sekitar pukul 19.30 WIB.

Komandan Kodim 0315/Bintan, Letnan Kolonel Infantri Ari Suseno, mengatakan ke-27 orang TKI Ilegal yang diamankan dimintai uang sejumlah Rp4 juta sampai Rp5 juta untuk biaya keberangkatan ke Malaysia.

"Dari pengakuannya, mereka mengeluarkan uang sebesar Rp4 juta sampai Rp5 juta per orangnya," ujar Ari Suseno, yang didampingi Pasintel Kapten Budi Hartono, saat melakukan pres rilis di Makodim Bintan, Sabtu (3/3/2018).

Ari Suseno mengungkapkan, kronologis penggagalan ke-27 TKI ilegal ini berawal dari informasi masyarakat kepada Babinsa di daerah Malang Rapat Bintan. Atas laporan itu, Babinsa melaporkan ke Kodim 0315/Bintan.

"Kita mendapat informasi dari masyarakat bahwa sudah satu minggu ada sekelompok orang yang mencurigakan, sehingga kita turun ke lokasi dan ternyata benar kita dapati 27 TKI ilegal," ungkap Ari Suseno.

Salah satu korban TKI ilegal, Bambang (34) asal Lombok Tengah mengatakan, dirinya terpaksa pergi menjadi TKI ilegal ke Malaysia karena kebutuhan hidup di kampung halaman tidak mencukupi sebagai seorang petani. Dia pergi bersama istri untuk menjadi TKI ilegal.

"Saya pergi karena saya ingin mencari penghasilan untuk kebutuhan hidup keluarga saya, bersama dengan anak-anak saya, sehingga memilih menjadi TKI ilegal, kalau berkerja di kampung tidak cukup," katanya.

Bambang mengungkapkan, dengan memiliki 4 anak, penghasilan sebagai petani di kampung tidak lah cukup. Nantinya, dirinya mengatakan akan dipekerjakan di kebun kelapa sawit.

"Kata teman-teman yang di kampung, kerja di Malaysia gajinya besar," ucapnya.

Menurutnya, dirinya telah mengeluarkan biaya sekitar Rp5 juta untuk satu orang. Sehingga dirinya bersama istri telah mengeluarkan biaya Rp10 juta.

"Mau gimana lagi, sudah ditangkap begini tidak bisa berbuat apa-apa lagi," pungkasnya.

Editor: Udin