Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polisi Gadungan Jadi Variasi Modus

5 Kawanan Ranmor Diringkus Polresta Barelang
Oleh : Hendra Zaimi
Rabu | 12-01-2011 | 12:17 WIB
ranmor2.JPG Honda-Batam

5 anggota kawanan pencuri ranmor yang diamankan petugas reskrim Polresta Barelang yang ditangkap sekaligus dalam 1 hari dalam 3 kali penangkapan. (Foto: Hendra Zaimi)

Batam, batamtoday - Sindikat ranmor berjumlah 5 orang berhasil digulung Satuan Reskrim Polresta Barelang dalam 3 kali penangkapan di 3 lokasi berbeda, Selasa (11/1) kemarin. Dari kawanan ini disita 4 unit ranmor.

Penangkapan pertama, tidak jauh dari pos polisi Batu Aji, ditangkap tersangka Loren (24) dan Wisnu (31). Loren adalah penjual motor hasil curian, sedangkan Wisnu adalah pembeli yang diduga menadah hasil ranmor curian tersebut.

Penangkapan kedua di sekitar lapangan Ocarina, Batam Center, diringkus tersangka Setiawan (24) yang dalam sindikat ini bertindak sebagai eksekutor.

Sedangkan dua tersangka lainya, Marujahan (24) dan Rapchan (23) ditangkap di sekitar rumah kedua pelaku di daerah Batuaji. Kedua tersangkla ini berperan sebagai pengintai.

Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol Aries Andhi kepada wartawan di Mapolres, Rabu, (12/1), mengatakan dari kawanan petugas menyita barang bukti berupa 4 unit sepeda motor yaitu, yamaha Jupiter MX, Honda Revo, dan 2 unit Yamaha Vixion.

Selain itu petugas juga menyita seperangkat peralatan kunci yang digunakan kawanan sindikat, dan satu stel seragam polisi dengan pangkat Briptu dilengkapi sebuah pistol mainan.

Mengenai seragam polisi dan pistol mainan ini, Aries mengatakan, digunakan tersangka Setiawan untuk meyakinkan pembeli ranmor hasil curian mereka, bahwa motor yang dijual bukanlah hasil curian, karena dalam proses penjualan disertai seorang polisi berseragam, yang ternyata adalah alap-alap ranmor.

"jadi ada variasi modus dari sindikat ini, yaitu mengelabui calon pembeli dengan berpura-pura menjadi polisi." kata Aries, sambil menambahkan kalau seragam dibeli tersangka dari toko Davisco di kawasan Nagoya, yang memang dikenal khusus menjual seragam dan perlengkapan polisi.

Pasar Gelap

Setiawan dalam setiap penampilan palsunya,selalu mengaku petugas yang berdinas di Polresta Barelang dengan pangkat Briptu. Namun sebenarnya Setiawan adalah pemain ranmor yang sudah cukup punya jam terbang. Sebelum tertangkap Setiawan telah menjual 3 unit motor merk Yamaha Yupiter masing-masing dengan harga Rp 400.000. Bahkan kaki kirinya bolong karena pernah ditembus peluru petugas

Sumber batamtoday yang ditanyai terkait modus variasi yang digunakan kawanan ini, seperti disebut Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol Aries Andhi, hal ini menurut sumber membuktikan bahwa, infrastruktur pasar gelap motor curian di kota Batam belum ada, atau paling tidak belum kuat, sehingga, tambah sumber, para pelaku pencurian ranmor kesulitan menjual atau membuang hasil curianya.

"Berbeda halnya di Medan, Surabaya, apalagi dengan Jakarta. Disana penjahat ranmor tidak kesulitan mau menjual motornya," jelas sumber yang menolak disebut jatidirinya.

Karenanya kawanan ini perlu menambah variasi modusnya saat akan menjual hasil curianya dengan cara menyaru menjadi polisi, supaya calon pembeli tidak banyak tanya dan tidak ragu.

Jika tidak dijual di kota, maka hasil curian ranmor, khsususnya roda dua, lebih sering di jual ke pulau-pulau terpencil dalam bentuk potongan-potongan. Karena itu biasanya harganya sangat murah, berkisar Rp 500 ribu, kata sumber.