Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Presiden Jokowi Setujui Pembangunan Jembatan Babin dan 7 Proyek Strategis Lainnya di Kepri
Oleh : Charles Sitompul
Selasa | 27-02-2018 | 19:50 WIB
cengengesannya-nurdin.jpg Honda-Batam
Senyum sumringah Nurdin Basirun dan TS Arif Fadillah bersama rombongan lainnya usai bertemu dengan Presiden (Foto: ist)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Gubernur Kepri Nurdin Basirun mengucap syukur usai menghadiri pertemuan terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Selasa (27/2/2018) petang.Hal itu disebabkan semua usulan proyek strategis, yang sebelumnya diajukan Pemerintah Provinsi Kepri dalam pertemuan khusus itu, direstui dan mendapat respon positif dari Presiden Jokowi.

"Rencana investasi yang kami sampaikan, Alhamdulillah semua disetujui Bapak Presiden. Para Menteri diminta mem-follow-up ini semua dan mencari aturan supaya investasi yang masuk dipermudah," kata Nurdin usai melakukan pertemuan dengan Presiden di Istana Negara.

Ada tujuh proyek strategis yang dibawa dalam pertemuan itu, antara lain pembangunan Jembatan Batam-Bintan (Babin), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Sauh, KEK Galang Batang, KEK Pulau Asam, pengembangan Pelabuhan Batu Ampar, Pengembangan dan Modernisasi Bandara Hang Nadim dan Pembangunan Batam LRT (light rapid transit).

Untuk Jembatan Batam-Bintan, rencana pembangunannya menghubungkan Batam-Bintan dengan panjang tujuh kilometer. Diharapakan, dengan pembangunan jembatan ini akan meningkatkan aktivitas ekonomi, mobilitas orang, kendaraan, barang dan jasa idustri serta pasokan air bersih/gas dari Batam-Bintan. Melalui pembangunan ini juga membangun martabat bangsa.

Total investasi yang siap dikucurkan investor sebesar Rp7,1 triliun. Kepri meminta dukungan aturan pemerintah untuk merealisasikan proyek ini melalui skema joint venture bersama investor swasta dan local partner.

Untuk Pelabuhan Tanjung Sauh, bakal masuk nilai investasi sebesar Rp20 triliun. Kawasan ini nantinya akan menjadi Pelabuhan Peti Kemas Modern, Container Yard dan Kawasan Industri Terpadu, pengolahan dan penyimpanan gas serta sebagai logistichub dan port gate way di wilayah Indonesia bagian barat yang akan menguntungkan investor dari sisi cost serta memangkas deelling time, dengan target kapasitas 5 juta TEUs per tahun.

Untuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batam, dikatakan Nurdin, memang sudah ditetapkan dengan PP Nomor 42 tahun 2017. Hingga akhir 2017, nilai investasi yang sudah direalisasikan mencapai Rp1,1 triliun dari total rencana investasi Rp36,2 triliun.

Dalam pertemuan itu, Nurdin juga menyampaikan agar presiden berkenan segera menetapkannya dengan Keppres tentang Dewan Kawasan. Dan karena berkasnya sudah ada saat pertemuan itu, Jokowi langsung menandatangani Keppresnya.

"Soal KEK Galang Batang, tadi Bapak Presiden di depan saya langsung menandatangani Keppres untuk Dewan Kawasan," kata Nurdin.

Nurdin yakin, dengan realisasi ini, investasi di Galang Batang akan semakin cepat. Investor akan langsung melakukan pembangunan jalan, pelabuhan, termasuk energi untuk mendukung industri tersebut.

Untuk KEK Pulau Asam akan dijadikan pusat pengumpul migas, indistri dan container yard dalam rangka mendukung ketahanan energi nasional. Nurdin menyampaikan, untuk kawasan ini Presiden langsung memerintahkan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup untuk menuntaskan persoalan terkait.

Sedangkan untuk pengembangan Pelabuhan Batu Ampar, rencananya akan dilakukan beberapa pengembangan dengan tujuan untuk memodernisasi sarana dan prasarana, pengembangan container yard, pengembangan port managenet system. Kapasitasnya yang dalam setahun hanya 400 ribu TEUs akan menjadi satu juta TEUs.

Sementara untuk Batam Light Rail Transit, dikembangkan untuk penyediaan transportasi masa, murah dan mampu mengatasi kemacetan. Rute yang direncanakan mulai dari Hang Nadim-Nagoya, Tanjunguncang-Mukakuning-Batam Center. Demikian juga dengan pengembangan Bandara Hang Nadim, akan terus dikembangkan berbagai fasilitasnya.

Strategisnya Kepri pada pertemuan itu dipaparkan Nurdin secara singkat. Jika dikelola secara baik, pasti akan mendorong pertumbuhan ekonomi Nasional.

"Ahamdulillah, semua direspon dan diminta dilaksanakan segera. Saya bilang, ini hadiah untuk masyarakat Kepri dari 10 tahun Pak Presiden memimpin Indonesia," ujar Nurdin sumringah.

Pada pertemuan itu, Presiden didampingi Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Dari Kepri, Gubernur didampingi Sekdaprov TS.Arif Fadillah, Asisten Ekbang Syamsul Bahrum, Karo Pembangunan Aries Fhariandi, Kadis PU Abu Bakar, Kadis Perhubungan Jumhur Ismail, Kadisperindag Burhanuddin, Karo Humas Protokol dan Penghubung Nilwan, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pengembangan Kawasan dan Investasi Jhon Kenedy dan Direktur PT Bintan Alumina Indonesia Santoni.

"Setelah semua proyek disetujui, akan meningkatkan ekonomi Kepri dan nasional," kata Nurdin.

Editor: Udin