Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Serukan Boikot Pemilu, Pemimpin Oposisi Rusia Sempat Ditahan
Oleh : Redaksi
Senin | 29-01-2018 | 08:50 WIB
bersiap-wawancara.jpg Honda-Batam
Politisi oposisi Rusia Alexei Navalny bersiap untuk wawancara dengan Associated Press di Moskow, Rusia, Senin (18/12/2017). (AP via VOA News)

BATAMTODAY.COM, Moscow - Pemimpin oposisi Rusia, Alexei, Navalny, mengaku telah dibebaskan setelah penangkapannya pada Minggu (28/1/2018), terkait aksi demonstrasi anti-pemerintah di Moscow.

Di akun Twitter-nya, Navalny menyatakan sempat ditahan, namun telah bebas sampai pelaksanaan sidang di pengadilan. Dia tidak memberikan rincian terkait waktu penyelenggaraan sidang.

Dia mengucapkan terima kasih kepada para demonstran yang telah berkumpul di dekat lokasi dirinya ditahan.

Navalny telah lama menjadi kritikus utama bagi Presiden Vladimir Putin. Menurutnya, pemilihan presiden Rusia yang akan berlangsung pada 18 Maret 2018 akan dipenuhi dengan kecurangan.

"Saya sudah ditahan. Tapi tidak apa-apa. Datanglah ke Tverskaya (nama jalan). Di sana, kalian tidak datang untuk saya, tapi untuk Anda dan masa depan Anda," tulisnya di Twitter, setelah penangkapannya.

Polisi Moscow menyebutkan Navalny dibawa ke kantor polisi untuk ditangkap dengan tuduhan melakukan demonstrasi ilegal. Jika terbukti bersalah, dia akan menghadapi penahanan selama 30 hari dan dikenai denda.

Dalam beberapa menit, ratusan demonstran berkumpul di Pushkinskaya Square.

Protes terhadap Putin dilaporkan terus mengalami fluktuasi, mulai dari belasan hingga ratusan orang.

Sementara itu, Navalny telah dilarang untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden mendatang. Di sisi lain, Putin berada di jalur mudah untuk memenangkan pemilu.

Meskipun Navalny meyakini Putin akan terpilih kembali, kampanye boikotnya ditujukan untuk menurunkan jumlah pemilih.

Penduduk Rusia pada Minggu (28/1/2018) turun ke jalan untuk mendukung boikot pemilu. Aksi demonstrasi itu berlangsung di 100 kota di seluruh Rusia.

Demonstrasi utama diselenggarakan di Moscow yang dimulai pada pukul 14.00 waktu setempat.

Sebanyak 257 orang ditahan, termasuk Navalny, anggota staf kampanyenya di beberapa kota dan sejumlah demonstran.

Sumber: CNN,The Independent,The Moscow Times
Editor: Udin