Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Singapura Larang Pemutaran Film Tentang Ahed Tamimi
Oleh : Redaksi
Selasa | 09-01-2018 | 11:26 WIB
gigit-tangan.jpg Honda-Batam
Ahed Tamimi menggigit tentara Israel. (Independent)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pemerintah Singapura melarang pemutaran film dokumenter tentang Ahed Tamimi, remaja Palestina yang menjadi simbol perlawanan terhadap pendudukan militer Israel di Tepi Barat, dalam acara Singapore Palestinian Film Festival 2018.

Film dokumenter bertajuk Radiance of Resistance itu sedianya akan ditayangkan dalam festival film tahunan tersebut pada Kamis, 4 Januari 2018.

"Narasi miring dari film ini pemberontakan serta berpotensi menimbulkan ketidakharmonisan di antara warga Singapura yang berbeda-beda ras dan agama," kata Otoritas Singapura atas Pengembangan Media Info-Komunikasi atau IMDA, seperti dikutip dari Al Arabiya.

Film Radiance of Resistance telah mengikuti sejumlah festival film dunia selama 2017. Film ini memenangi kategori Best Documentary dalam festival film Respect Human Rights di Belfast.

Film ini menjadi topik pembahasan menyusul penangkapan Ahed Tamimi oleh aparat militer Israel pada Desember 2017.

Pengadilan militer Israel akan mengadili remaja Palestina berusia 16 tahun itu atas sejumlah dakwaan. Ahed Tamimi terancam dihukum 10 tahun penjara. Namun, karena ia dianggap masih anak-anak, kemungkinan hukuman berat itu tidak diberlakukan kepadanya.

Keputusan Singapura melarang pemutaran film Ahed Tamimi dianggap aneh. Meski begitu, penyelenggara Festival Film Singapore Palestine 2018, Adela Foo, mengatakan larangan itu dapat dipahami.

Singapura memiliki hubungan diplomatik yang baik dengan Israel, termasuk dengan militer negara di Timur Tengah itu. Namun Singapura mementang pernyataan Presiden Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Sumber: Tempo.co
Editor: Gokli