Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bagikan Sertifikat Tanah untuk Rakyat

Menteri Agraria dan Tata Ruang RI Sebut 2018 Kepri Dapat Kuota 110 Ribu Sertifikat Tanah
Oleh : Charles Sitompul
Rabu | 27-12-2017 | 19:14 WIB
Menteri-Agraria-berikan-sertifikat-ke-masyarakat-Batam1.jpg Honda-Batam
Menteri Agraria dan Tata Ruang RI yang juga Kepala BPN, Sofyan A Jalil, memebrikan sertifikat kepada masyarakat Kota Batam (Foto: Charles Sitompul)

BATAMTODAY.COM, Batam - Bagikan sertifikat tanah untuk masyarakat, Menteri Agraria dan Tata Ruang RI yang juga Kepala BPN, Sofyan A Jalil, mengatakan pada 2018 Provinsi Kepri akan mendapat quota penerbitan sertifikat tanah sebanyak 110 ribu persil. Jumlah itu, bertambah dari 53.000 sertifikat yang diterbitkan BPN di Kepri selama 2017.

"Sesuai dengan perintah Presiden, tahun ini ada lima juta sertifikat yang diterbitkan di seluruh Indonesia. Target itu, akan lebih besar pada tahun 2018 menjadi tujuh juta dan 9 juta pada 2019," ujar Sofyan Jalil pada acara penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat di Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN), Sekupang, Kota Batam, Rabu (27/12/2017).

BPN tambahnya, setiap tahun biasanya mengeluarkan lima ratu ribu hingga delapan ratus ribu sertifikat setahun. Untuk Kepri, yang biasanya setahun hanya 4.000 sertifikat, tahun ini berhasil menerbitkan 53.000 sertifikat.

"Untuk tahun depan ada 110.000 sertifikat yang diterbitkan di Kepri," kata Sofyan lagi.

Kepemilikan sertifikat tambah Sofyan, akan memberikan kesempatan kepada rakyat ke akses finansial. Selama ini menurut Bank Dunia, orang Indonesia yang punya akses 40 persen. Tanah yang tak punya sertifikat merupakan aset yang ideal.

"Mereka yang punya tanah tapi tak bersertifikat kadang pinjamannya ke rentenir dengan bunga hingga 50 persen," kata Sofyan.

Sertifikat, menurut Sofyan, juga penting karena mencegah konflik. Ke depan kalau seluruh tanah sudah berserifikat, konfliknya sangat minimum.

Bagi masyarakat yang tanahnya sudah memiliki Sertifikat, Sofyan juga mengingatkan, agar tidak menggadaikan sertidfikat yang dimiliki untuk hal-hal yang konsumtif, Sertifikat yang didapat harus dimanfaatkan betul bagi peningkatan ekonomi.

"Hati-hati dengan sertifikat ini. Jangan digadai untuk hal-hal yang produktif, untuk beli handphone atau kendaraan bermotor yang tak mendorong pergerakan ekonomi," katanya.

Keberadaan sertifikat ini jelas Menteri Agraria dan Kepala BPN itu, merupakan modal agar kelompok masyarakat punya akses ke Perbankan atau sumber dana lainnya. Karena menggunakan pinjaman untuk mengembangkan ekonomi adalah sesuatu yang baik.

"Tapi jangan begitu ada sertifikat langsung digadai buat beli HP atau sepeda motor," tegasnya.



Hal yang sama juga dikatakan Gubernur Kepri, Nurdin Basirun. Selain meminta warga agar memanfaatkan sertifikat tanahnya untuk hal produktif, juga untuk menambah peningkatan ekonomi di bidang usaha.

Dalam kesempatan itu, Nurdin juga meminta BPN agar tahun depan bisa menerbitkan seratus ribu lebih sertifikat tanah di Kepri. Karena nenurut Nurdin, percepatan penerbitan sertifikat, merupakan salah satu bentuk kehadiran negara di tengah-tengah masyarakat, serta hal tersebut akan dapat mendorong percepatan pembangunan dan pergerakan ekonomi masyarakat.

"Harus ada pergerakan kemajuan yang dipersembahkan untuk masyarakat," kata Nurdin.

Persembahan kemajuan itu juga, kata Nurdin, saat ini terus dilakukan Kota Batam. Salah satu yang terlihat adalah pelebaran-pelebaran jalan dan infrastruktur lainnya.

Karena, kata Nurdin, Presiden menyebutkan pembangunan yang dilakukan tak hanya untuk menggerakkan ekonomi, tapi juga memperlihatkan kebanggaan dan martabat bangsa. Kepri, sebagai daerah perbatasan dan beranda terdepan Indonesia harus memperlihatkan kebanggaan itu dalam pembangunannya.

"Kalau melihat kotanya gagah seperti Batam ini, muncul kebanggaan-kebanggaan yang harus kita jaga bersama," ujar Nurdin.

Dengan adanya sertifikat, Nurdin berharap sektor lain juga, seperti pertanian semakin tumbuh di Kepri. Para petani bisa tenang memanfaatkan lahannya untuk berproduksi dan menanam banyak produk pertanian. Jika sayuran semakin banyak diproduksi dari daerah sendiri, inflasi pun ikut tertekan.

"Intinya, untuk memajukan daerah ini, kita harus saling dukung dan bahu membahu. Kita tidak bisa berbuat banyak kalau menjauhkan diri dari silaturahmi dan kokoh dengan ego sektoral masing-masing," harap Nurdin.

Dalam acara pembagiaan sertifikat pada masyarakat secara simbolis ini, juga dihadiri Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak, Wali Kota Batam H Muhammad Rudi, Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo, Kapolesta Barelang Kombes Pol Henki SIk MH, Kepala BPN Kepri Syafriman serta ratusan masyarakat penerima sertifikat tanah.

Editor: Udin