Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Tanggapan Kepala PLN Tanjunguban Terkait Keluhan Pelanggan di Desa Teluksasah
Oleh : Harjo
Rabu | 27-12-2017 | 15:02 WIB
Adi-Widioko,-Kepala-Ranting-PLN-Tanjunguban,-Bintan1.jpg Honda-Batam
Kepala PLN Ranting Tanjunguban, Adi Widioko. (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Kepala PLN Ranting Tanjunguban, Adi Widioko menegaskan bahwa tidak dibenarkan adanya transaksi antara konsumen dan petugas di lapangan. Apabila ada oknum pegawai yang meminta uang di lapangan agar segera melaporkan ke pihak berwajib.

Adi mengatakan, petugas yang datang dan melakukan kroscek listrik konsumen, memang petugas yang resmi dan dikawal oleh pihak kepolisian.

"Ada miss persepsi dengan uang Rp 600 ribu yang dibayarkan pelanggan kemarin. Karena tidak ada transaksi sama sekali di lapangan," ungkap kepala PLN Ranting Tanjunguban, Adi Widioko kepada BATAMTODAY.COM, Rabu (27/12/2017).

"Pada intinya pelanggan sudah tau dan menerima biaya yang dibayarkan untuk apa dan karena apa. Perihal petugas yang dulu atau yang mengganti, nantinya apabila pelanggan sudah ingat agar diinfokan lagi ke PLN," tambahnya.

Dijelaskan, penanganan permasalahan tersebut sudah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dan tidak ada transaksi di tempat. Meteran listrik milik pelanggan sesuai temuan di lapangan, MCB memang tidak sesuai standart.

"Perihal layanan PLN, diharapkan kalau ada petugas yang ngaku dari PLN dan meminta uang, silahkan dilaporkan ke pihak berwajib. Karena apabila ada yang meminta uang, jelas bukan standar layanan PLN," tegasnya.

Sebelumnya, Elvis warga Desa Teluksasah, Kecamatan Serikuala Lobam, Bintan, merasa telah dijebak oleh oknumfak PLN yang datang ke rumahnya beberapa waktu lalu, dan terpaksa harus membayar denda hingga Rp600 ribu.

Kepada BATAMTODAY.COM, Selasa (26/12/2017) Elvis menceritakan, awalnya oknum yang mengaku petugas PLN datang ke rumahnya dan menawarkan penambahan daya secara gratis. Karena yang datang mengunakan baju seragam PLN, dia pun percaya. Apalagi saat dilakukan penambahan daya, memang petugas tersebut tidak meminta bayaran alias gratis.

"Saat itu, sekitar tiga bulan lalu. Memang petugas yang mengaku dari PLN datang tidak sendiri, melainkan didampingi oleh anggota Polisi," ungkapnya.

Editor: Yudha