Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah Indonesia Diminta Kutuk Keras Hongkong soal Penolakan Ustad Abdul Somad
Oleh : Irawan
Rabu | 27-12-2017 | 09:38 WIB
Fahri-Hamzah-oke.jpg Honda-Batam
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah (Foto: dok.batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Masyarakat Indonesia perlu mengetahui sebab musabab penolakan Ustad Abdul Somad di luar negeri. Karena hal ini menyangkut masalah harga diri bangsa.

"Jadi harus tahu peristiwa ini sebab ada ratusan ribu warga Indonesia di Hongkong. Jangan sampai peristiwa ini hilang begitu saja seperti peristiwa penolakan Panglima TNI di masa lalu," kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dalam siaran persnya, Rabu (27/12/2017).

Fahri menyesalkan pemerintah sering diam saja dan bahkan tanpa penjelasan."Padahal ini masalah penting dalam kerangka wibawa negara dan perlindungan warga negara," tambahnya.

Oleh karena itu, lanjut Fahri, pihaknya membuat sejumlah catatan. Pertama, peristiwa ini tentu adalah peristiwa yang sangat memalukan. Sebab sebagai mantan Ketua Panja RUU Imigrasi, DPR memperjuangkan semua orang di dunia ini untuk boleh masuk Indonesia tanpa kecurigaan dan gangguan.

Kedua, konvensi internasional tentang kebebasan bertransportasi melindungi setiap manusia untuk datang ke mana saja. Apalagi memasuki Hongkong yang sama sekali tidak memerlukan visa.

Oleh sebab itu pemerintah berdaulat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini harus mengutuk keras jika ada warganya ditolak di manapun. Sebab itu adalah pertanda kita sebagai negara berdaulat.

"Ini bukan soal Ustadz Abdul Somad, tapi soal tugas negara untuk melindungi warga negara dan seluruh tumpah darah Indonesia. Karena jika seorang tokoh mendapat perlakuan seperti apalagi rakyat biasa," tegasnya.

"Dan terakhir, berbeda ceritanya jika ternyata pemerintah menyetujui dan telah menerima pencegahan itu sebelumnya. Maka pemerintah harus menjelaskan motif persetujuan itu," tegasnya lagi mengakhiri.

Editor: Udin