Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Proyek Kota Terpadu Mandiri Jambi Terancam Gagal
Oleh : Redaksi
Rabu | 14-12-2011 | 15:44 WIB

JAMBI, batamtoday – Anggota Komisi IX DPR Herlini Amran menyatakan bahwa proyek Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi tercancam gagal. Hal ini disebabkan karena masih terkendalanya pembebasan lahan dan lemahnya koordinasi antara instansi pemerintah. Padahal proyek ini sudah berjalan selama 2 (dua) tahun sejak tahun 2009 dan jika tidak ada upaya percepatan untuk mengatasi berbagai permasalahan di lapangan ini maka proyek ini akan menjadi sia-sia.

"Kita juga menyayangkan ketidakhadiran Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jabung Timur dalam kunjungan ini. Padahal kunjungan ini merupakan kunjungan resmi yang bertujuan untuk mengetahui evaluasi kegiatan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Kecamatan Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi. Tim Komisi IX yang terdiri dari 8 (delapan) Anggora DPR RI hanya diterima oleh Sekda dan jajaran Muspida saja", jelas Herlini dalam rilisnya kepada batamtoday, Rabu (14/12/2011).

Hal senada juga diungkapkan Direktur Pengembangan Usaha Ditjen Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi (P2MKT) Erna Noviati. Menurut Erna, pembangunan KTM mengalami stagnasi disebabkan adanya masalah manajemen serta lemahnya kordinasi antar pokja pada lintas kelembagaan. Dengan kondisi yang memprihatinkan ini, maka proyek ini bisa jadi tidak dilanjutkan.

"Pasalnya, terkait dengan keberlanjutan proyek ini, Kemenkertrans belum akan memberikan dana sebelum program berjalan lancar," tambah Erna

Sebagaimana diketahui, program KTM di Geragai sudah dicanangkan Presiden SBY pada tahun 2008 dan pembangunannya akan berakhir tahun 2013. Provinsi Jambi menginisiasi berdirinya tiga kecamatan menjadi Kota Terpadu Mandiri yang diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan yang mendorong perekonomian daerah-daerah di sekitarnya. Ketiga lokasi tersebut adalah Kecamatan Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kecamatan Pauh Kabupaten Sarolangun dan Kecamatan Bathin III, Kabupaten Bungo.

Herlini mendesak pemerintah bisa menunjukkan keseriusannya di dalam mensukseskan proyek KTM ini. Apalagi proyek ini menelan dana yang sangat besar. Kalau tidak, semua akan dirugikan baik negara maupun masyarakat.

"Dengan ketidakhadiran pimpinan daerah dalam kunjungan ini kita sudah bisa menilai bahwa pemerintah tidak serius untuk mengelola proyek ini. Padahal KTM ini tujuannya sangat bagus yaitu akan menjadi solusi mendukung kemandirian pangan nasional. Lalu, dengan  membuka kawasan baru seperti KTM ini diharapkan akan terjadi pemeratan pembangunan hingga ke daerah-daerah", pungkas legislator Partai Keadilan Sejahtera Dapil Kepulauan Riau ini.