Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jumlah Imigran dan Pencari Suaka dalam Pengawasan Rudenim Tanjungpinang 600 Ribu Lebih
Oleh : Ismail
Rabu | 20-12-2017 | 08:50 WIB
Kepala-Rudenim-Tanjungpinang.jpg Honda-Batam
Kepala Rudenim Tanjungpinang, Hamzah saat press rilis di Kantor Rudenim, Jalan Ahmad Yani Tanjungpinang (Foto: Ismail)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pusat Tanjungpinang mencatat, jumlah pengungsi dan pencari suaka serta detesi reguler (Immigratoir) yang saat ini dalam pengawasannya berjumlah 696 orang.

Jumlah tersebut tersebar dengan rincian yakni, di Rudenim Tanjungpinang sebanyak 335 orang, Hotel Kolekta Batam 230 orang dan di Akomodasi Non Deteni (AND) Sekupang Batam sebanyak 131 orang.

Kepala Rudenim Tanjungpinang, Hamzah, mengatakan selain jumlah tersebut di atas, selama tahun 2017 pihaknya sudah mendeportasi immigratoir sebanyak 23 orang yang berasal dari negara Kamboja, Thailand dam Myammar.

"Kebanyakan dari immigratoir ini terlibat dalam kasus ilegal fishing," katanya saat press rilis di Kantor Rudenim, Jalan Ahmad Yani Tanjungpinang, Selasa (19/12/2017).

Lebih rinci dijelaskannya, selain mendeportasi para immigratoir, pihaknya juga melakukan pemulangan pada 15 orang asing pengungsi atau pencari suaka ke negara asalnya (Assited Voluntary Return). Ke-15 pencari suaka yang dipulangkan tersebut berasal dari negara Iran, Bangladesh, Afghanistan, Somalia dan Sudan.

"Kebanyakan alasan mereka mencari suaka karena kondisi keamanan negara asal mereka tidak memungkinkan," jelasnya.

Sebagai informasi, jika dirinci jumlah deteni yang masih berada di Rudenim Tanjungpinang yakni, deteni reguler berjumlah 7 orang warga negara masing-masing enam Thailand dan satu Vietnam. Lalu, jumlah pencari suaka dan pengungsi berjumlah 328 orang. Dengan rincian negara asal, Afganistan sebanyak 198, Somalia 43, Sudan 68 orang, Yaman 3 orang, Pakistan 2 orang , Irak 3 orang, dan Iran hanya 1 orang.

Hamzah menambahkan, walaupun daya tampung di Rudenim tanjungpinang saat ini masih dapat terakomodir, namun kondisi tersebut tak memungkinkan untuk aktivitas selama mengungsi. Hamzah mengatakan, 2018 pihaknya sudah bekerja sama dengan Pemda Bintan dan Resort Hermes. Ke depan akan ada sekitar 520 pengungsi yang dipindahkan ke Resort Hermes Bintan.

"Nama-nama mereka sudah kami identifikasi, dan kami juga sudah berkoordinasi dengan Pemkab Bintan atas perpidahan lokasi tempat pengungsian baru ini," ungkapnya.

Editor: Udin