Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Terjaring Razia Pekat, Lima Pemuda di Bintan Ini Tak Hafal Pancasila
Oleh : Syajarul Rusydy
Kamis | 14-12-2017 | 16:38 WIB
pemuda-razia-pekat1.gif Honda-Batam
Lima pemuda yang terjaring razia pekat dan tidak hafal Pancasila. (Foto: Syajarul)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Akhirnya terungkap masih banyak generasi Bintan yang tidak hafal Pancasila. Hal ini terbukti saat lima pemuda gagah, yang terjaring dalam kegiatan cipta kondisi (cipkon) dalam rangka operasi pekat seligi 2017, Ketika diuji untuk membacakan Pancasila.

Usai didata, Kanit Reskrim Polsek Bintim, Ipda Anjar Pratama Putra SIK kembali memberikan hukuman ringan, dengan menyeruh untuk pus up serta mengucakan Pancasila dan surat alfatiha, baru diizinkan untuk pulang. Namun dari kelima pemuda itu tak satupun yang hafal Pancasila.

"Kalau kalian mau pulang coba kalian pus up dulu, supaya kalian sehat, dari pada mengak miras," pinta Anjar.

Setelah pus up, kelima pemuda kembali diberi persyaratan agar bisa pulang, yakni dengan membacakan isi dari kelima Pancasila. Tampak tegang raut wajah kelima pemuda itu, saat dimintai persyaratan tersebut. Karena dari mereka, tak satupun dari mereka untuk membacakannya.

"Gak bisa pak, sudah lama kami gak sekolah, jadinya sudah lupa," jawab kelima pemuda itu serentak. "Enak aja kalian bilang tak bisa, kalian ini generasi bangasa. Hanya disuruh baca Pancasila saja gak bisa, pokoknya harus bisa kalau tidak gak boleh pulang," kata Anjar.

Karena ingin pulang, akhirnya kelima pemuda itu berusaha membacakan, yang diminta oleh Kanit Reskrim Polsek Bintim. Meskipun pada akhirnya tak satupun dari mereka berhasil mengucapkan hingga sila kelima.

"Gimana kalian ini satupun tak ada yang bisa, ya sudah sekarang kalian ikutin saya dan harus hafal kalau besok-besok saya tanya lagi," tendas Anjar.

Kemudian, Anjar kembali memberi persyaratan, untuk kelima pemuda itu, agar bisa pulang. Anjar meminta satu dari kelima pumuda itu untuk membcakan surat al fatiha, sebagai syarat trakhir. Beruntung dari kelima pemuda itu akhirnya mampu memenuhi syarat tersebut.

Namun, sebelum pulang Anjar menyuruh satu dari kelima pemuda itu untuk memimpin membaca doa, yang dituntun oleh Anjar.

Editor: Yudha