Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gagal Lelang, Pemko Tanjungpinang Sia-siakan Rp 6 M Anggaran DAK Fisik 2017
Oleh : Ismail
Kamis | 14-12-2017 | 16:14 WIB
Heru-kakanwil-Perbendaharaa.gif Honda-Batam
Kepala Kantor Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Heru Pudyo Nugroho. (Foto: Ismail)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pemerintah Kota Tanjungpinang menyia-nyiakan anggaran sebesar Rp 6 miliar Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik tahu 2017. Pasalnya, hingga batas waktu yang telah ditentukan, Pemko Tanjungpinang terlambat melakukan porses lelang hingga satu paket proyek fisik di bidang pariwisata tersebut gagal direalisasikan pada tahun ini.

"Yang tidak terserap itu pekerjaan di sektor pariwisata dengan pagu sekitar Rp 6 Miliar," ujar Kepala Kantor Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Heru Pudyo Nugroho, belum lama ini.

Ia memaparkan, dari total DAK fisik untuk Kota Tanjungpinang sebesar Rp 60,1 miliar, ada sekitar Rp 6 miliar dana tersebut tidak dapat terserap. Hal tersebut dikarenakan adanya kendala dalam proses lelang. Saat proses lelang, Pemko Tanjungpinang melakukan review kembali desain pembangunan proyek tersebut.

"Sehingga terjadi gagal lelang. Itu yang membuat tidak terkejar untuk dikerjakan sampai batas akhir," sebutnya.

Oleh karena itu, maka anggaran sejumlah Rp 6 miliar yang tidak terserap itu akan dikembalikan ke kas negara. Dengan demikian, anggaran untuk pembangunan itu akan menjadi beban bagi APBD Kota Tanjungpinang.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Tanjungpinang Reni Yusneli memaparkan, paket proyek yang gagal dikerjakan tersebut adalah pembangunan jalan setapak di Pulau Penyengat. Terkendalanya pembangunan tersebut disebabkan karena Dinas Pekerjaan Umum (PU), terlambat menyelesaikan Detail Enginering Desain (DED) paket proyek tersebut.

Sehingga, pihaknya tidak mau mengambil resiko dengan melelangkan proyek tersebut. Mengingat batas waktu yang tersisa sangat singkat. "Waktunya mepet, kita tidak mau itu nanti jadi temuan. Jadi apa boleh buat," tuturnya.

Editor: Yudha