Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Alasan Balita Dilarang Konsumsi Susu Siap Minum
Oleh : Redaksi
Kamis | 14-12-2017 | 13:14 WIB
ilustrasi-susu1.gif Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Susu adalah sumber nutrisi yang penting, terutama untuk membantu pertumbuhan anak. Susu bisa memenuhi kebutuhan kalsium dan mendukung tumbung kembang si kecil. Dengan pilihan rasa yang beragam dan pengemasan yang sederhana, susu Ready-to-Drink (RTD) atau siap minum menjadi pilihan yang mudah untuk diberikan kepada balita.

Susu RTD, minuman yang sudah dikemas dan dijual siap dikonsumsi, sebenarnya tidak dianjurkan untuk balita. Susu untuk balita sangat membantu pertumbuhannya. Karena itu susu tersebut harus kaya nutrisi.

Namun, tentu saja susu juga punya batasan usia dan porsi pada saat diberikan ke balita. Bayi usia 0-2 tahun sebaiknya tetap diberikan air susu ibu (ASI) dan jangan memberikan susu RTD ke anak di bawah 1 tahun. Walaupun nutrisi di susu RTD juga dapat membantu perkembangan balita, susu itu tidak akan membantu pertumbuhan balita sebanyak susu yang lebih fokus terhadap nutrisi. Susu RTD biasanya lebih menonjolkan rasa yang enak.

"Sayangnya, di Indonesia masih banyak yang mementingkan rasa. Susu RTD sebenarnya bisa dikonsumsi oleh semua umur namun saya anjurkan untuk balita lebih sering dikasih susu yang mengandung nutrisi lebih kaya," ujar Miranti Burhan, Kepala Pemasaran Ready to Drink Frisian Flag Indonesia.

Karena itu, susu-susu kotak yang biasanya dijual di swalayan sebaiknya jangan diberikan kepada balita. Sebaiknya susu RTD menjadi susu tambahan selain memberikan balita ASI.

"Kalau setelah lima tahun boleh lebih dibiasakan minum susu ready to drink. Sebenarnya masih umur satu tahun juga boleh, tapi jangan hanya bergantung kepada susu ready to drink saja untuk memberi nutrisi kepada balita," lanjut Miranti.

Walaupun susu RTD bisa menjadi susu tambahan, jangan memberikan berlebihan pada anak karena bisa meningkatkan risiko diabetes.

Sumber: Tempo.co
Editor: Yudha