Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sidak Komisi IV DPRD Batam Temukan Kekosongan Obat di RSUD Embung Fatimah
Oleh : Yosri Nofriadi
Selasa | 05-12-2017 | 17:02 WIB
Sidak-Komisi-IV-1.gif Honda-Batam
Komisi IV DPRD Batam sidak ke RSUD Embung Fatimah. (Foto: Yosri)

BATAMTODAY.COM, Batam - Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Kota Batam, Selasa (5/12/2017) siang.

Sidak yang dipimpin Ketua Komisi IV Djoko Mulyono didampingi Riki Indrakari Udin P Sihaloho, Ruslan dan Marlon Brando itu menindaklanjuti pengaduan masyarakat yang mengeluhkan buruknya pelayanan di rumah sakit plat merah tersebut.

"Sidak komisi ini terkait banyaknya laporan dari masyarakat soal pelayanan di RSUD Embung Fatimah. Salah satunya mengenai ketersediaan obat di rumah sakit. Katanya pasien harus menebus obat dari luar. Karena itu kita tindaklanjuti," ujar Djoko.

Kunjungan anggota DPRD Kota Batam ini dimulai ke bagian gudang obat-obatan, di sana petugas rumah sakit tidak bisa menunjukkan data obat yang kosong. Mereka mengaku masih melakukan pendataan secara manual. "Kemarin laporan kepada kami semua sudah dilakukan secara online. Sudah masuk Desember, data bulan November belum selesai," timpal Udin.

Tidak hanya obat untuk pasien rawat jalan dan pasien rawat inap yang habis, obat untuk pasien yang hendak menjalani kemoterapi pun kosong. Hal itu sangat mengecewakan karena pasien penderita penyakit kanker terpaksa gagal menjalani kemoterapi.

"Karena telat menjalani kemoterapi, pasien yang sudah sekian kali menjalani kemoterapi terpaksa harus mengulang lagi dari awal," ujarnya lagi.

Komisi IV DPRD Kota Batam juga melakukan pengecekan terhadap peralatan medis rumah sakit tersebut seperti, alat cuci darah, alat pengecekan jantung, tes stres treadmill dan, beberapa alat lainnya. Alat-alat tersebut bahkan sudah satu tahun tidak dikalibrasi atau diperbaiki ulang.

"Ibarat mobil, kalau satu dua bulan tidak ganti oli mungkin tidak terlalu masalah dan masih bisa digunakan. Ini sudah satu tahun lebih tidak dicek," ujar Riky Indrakari, anggota Komisi IV DPRD lainnya.

Selain itu, mereka juga menyoroti beberapa ruangan yang belum ditempati seperti ruanggan intensif (Nicu) yang tidak dilengkapi pendingin. "Apalagi menyangkut orang sakit. Bagaimana orang mau sehat, sementara ruangan tidak baik. Ini harapan kita, harus ada perubahan lebih baik," ujarnya lagi.

Akibat tidak memiliki obat, pasien BPJS Kesehatan menjadi dirugikan. Mereka terpaksa harus membeli obat tersebut di apotek. Padahal, obat-obatan tersebut seharusnya gratis karena ditanggung BPJS Kesehatan.

"Saya sudah menerima laporan masyarakat sejak bulan Maret lalu. Ini sudah sembilan bulan rumah sakit ini tidak memiliki obat-obatan," ujar Riky.

Usai melakukan sidak Komisi IV DPRD Kota Batam ini akan melakukan pemanggilan terhadap pihak RSUD. Hal itu dilakukan berdasarkan beberapa temuan mereka di rumah sakit plat merah tersebut.

"Secepatnya kita akan panggil Direktur RSUD dan pihak terkait untuk menjelaskan temuan di lapangan tentang masalah ketersediaan obat di rumah sakit ini, hingga fasilitas penunjang kesehatan yang dinilai sudah tidak layak," tegas Djoko Mulyono.

Editor: Yudha