Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pasokan BBM di Batuaji Belum Normal
Oleh : Gokli/Ocep
Sabtu | 10-12-2011 | 12:44 WIB
antrian_batam.jpg Honda-Batam

Antrian di salah satu SPBU terlihat makin mengular. Foto:batamtoday

BATAM, batamtoday - Pasokan BBM sampai hari ini masih belum normal, terutama untuk kawasan Batuaji. Hampir saban hari masih terjadi antrian panjang dan bahkan ada juga SPBU terpaksa tutup lantaran BBM jenis Premium dan Solar habis, Sabtu (10/12/2011).

Pantauan batamtoday di daerah Batuaji, memasuki hari ke sepuluh di bulan Desember ini Premium langka di setiap SBPU bahkan antrian panjang untuk mendapatkan Premium sudah menjadi pemandangan yang lumrah.

Saat berita ini diturunkan, di SPBU Tembesi dekat Top100 terjadi antrian panjang sepeda motor dan mobil, SPBU Genta, SPBU Aviari, SPBU Tanjunguncang Premium kosong, sementara SPBU simpang Base camp memilih untuk tutup.

Warga pun semakin gerah dengan kelangkaan Premium ini, dimana untuk mendapatkan Premium di SPBU harus rela antri cukup lama, sementara di beberapa pedagang eceran Premium kemasan botol dijual seharga Rp10.000 bahkan Rp12.000 perbotolnya.

Rusman warga MKGR yang kesehariannya sebagai tukang ojek dengan penghasilan yang pas-pasan terpaksa harus berdiam diri di rumah lantaran sepeda motor miliknya tidak punya minyak.

"Keluarga saya hidup dari hasil ngojek, tapi untuk mendapatkan dua liter Premium aja sudah sangat susah,"kata Rusman.

Lain halnya dengan Posman (42) pemilik bengkel di daerah Aviari, Ia terpaksa harus menutup bengkelnya lantaran masin kompresor miliknya tidak bisa dioperasikan karena bensinnya kosong.

"Gak tau lagi mas apa namanya ini, kemarin solar yang laka, sekarang Premium, besok apalagi?. Kalau seperti ini terus kita mau cari makan dari mana lagi,"keluh Posman.

Tidak hanya Rusman dan Posman yang mengeluhkan hal yang sama, hampir bisa dipastikan, semua masyarakat di kota Batam ini mengeluh lantaran Premim ini langka. Mereka juga berharap supaya pihak terkait cepat tanggap dengan situasi ini.