Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Blueprint Pariwisata Langkawi Perlu Dukungan Penduduk Setempat
Oleh : Shodiqin
Jum'at | 09-12-2011 | 17:59 WIB

LANGKAWI, batamtoday - Datuk Seri Najib Tun Razak mengatakan bahwa dukungan menyeluruh rakyat Langkawi diperlukan untuk mensukseskan inisiatif yang terkandung dalam blueprint Pariwisata Langkawi.

Perdana Menteri mengatakan bahwa tanpa dukungan penuh rakyat, hasrat untuk melihat Langkawi bergerak ke arah yang lebih baik mungkin tidak akan kesampaian.

"Rencana ini akan membawa perubahan yang besar buat rakyat Langkawi. Ia akan bawa lonjakan kepada masa depan Langkawi," katanya dalam ucapan ringkas pada majelis peresmian tapak proyek Kilim dan Pusat Discovery Geopark di jeti Kilim kemarin, seperti dilansir Bernama.

Najib mengatakan, inisiatif-inisiatif yang terkandung dalam rencana terperinci itu bukanlah hanya sebutan berbaur politik, sebaliknya ia adalah janji kerajaan kepada rakyat Langkawi.

Janji tersebut diterjemahkan dalam bentuk perancangan teliti dan sistematik yang disokong dana RM420 juta yang diumumkan dalam belanjaan 2012, yang Najib sampaikan Oktober lalu.

Menurut Najib, apabila transformasi yang bakal dilakukan itu sukses, ia bukan saja akan menjadikan Langkawi lebih maju, malah seluruh penduduk akan mendapat manfaat daripadanya.

Pengurus Perancangan dan Pembangunan Lembaga Pembangunan Langkawi (Lada), Dr Noor Yazan Zainol berkata bahwa proyek Kilim dan Pusat Discovery Geopark merupakan sebagian daripada inisiatif yang terkandung dalam Blueprint Pariwisata Langkawi itu.

Proyek yang menempati areal 3,84 hektar itu terbagi dalam empat proyek utama, yaitu meningkatkan taraf kemudahan di jeti Kilim dan kemudahan di kawasan paya bakau, pengalihan kemudahan nelayan di jeti dan Discovery Centre.

Noor Yazan berkata bahwa Discovery Centre akan berfungsi sebagai arkib serta pusat rujukan mengenai geopark di negara ini khususnya di Langkawi.

"Pengisian pusat ini akan diterapkan dengan segmen geologi, flora dan fauna, sosio budaya dan antarbangsa," katanya.

Proyek yang akan dimulai Februari tahun depan itu bernilai lebih RM20 juta dan ditarget siap dalam tempo dua tahun.