Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemko Tanjungpinang Serahkan Bantuan Rp2,3 M Bagi Siswa Kurang Mampu
Oleh : Charles
Kamis | 08-12-2011 | 09:12 WIB
bea-siswa.gif Honda-Batam

Ilustrasi.

TANJUNGPINANG, batamtoday - Kendati sudah di ujung masa pelaksanaan anggaran, Pemerintah Kota Tanjungpinang baru menyerahkan bantuan Rp2,3 miliar bagi ribuan siswa yang kurang mampu, mulai dari tingkat SD/MI, SMP/MTS hingga SMA/SMK/MA di kota tersebut.

Pelaksanaan pemberian bantuan, secara simbolis dilakukan Wali Kota Tanjungpinang Suryatati A. Manan, didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Tanjungpinang Syafrial Evi serta sejumlah pejabat Pemko lainnya di Hotel Confort Tanjungpinang, Rabu (7/12/2011).

Syafrial Evi mengatakan, penyerahkan bantuaan siswa kurang mampu dan bantuan penerimaan siswa baru kurang mampu ini, didanai dari APBD 2011 kota Tanjungpinang, dengan nilai total Rp2,3 miliar. Adapun mekanisme penyerahanya, kata dia, dilakukan dengan cara langsung ditransfer ke rekening sekolah masing-masing siswa.

"Jadi, memang tidak diserahkan langsung pada siswa yang bersangkutan, karena kalau diserahkan secara langsung pada siswa yang bersangkutan akan kurang efisien," ujarnya.

Sedangkan jumlah penerima bantuaan , tambah Syafrial, untuk tingkat SD/MI, dana yang dikucurkan sebagai bantuan pendidikan untuk Penerimaan Siswa Baru (PSB) kurang mampu adalah sebesar Rp450 ribu/orang untuk 978 siswa, sedangkan tingkat SMP/MTS memperoleh bantuan sebesar Rp650 ribu/orang untuk 600 siswa, untuk tingkat SMA/SMK bantuan yang diberikan sebesar Rp800 ribu/orang untuk 250 siswa dan untuk tingkat SMK diberikan bantuan sebesar Rp900 ribu/orang untuk 265 siswa.

Selain itu, diberikan pula bantuan dana pendidikan untuk siswa kurang mampu tingkat SMA/SMK/MA. Untuk tingkat SMA/MA, bantuan yang diberikan sebesar Rp90 ribu/bulan untuk 625 siswa, sedangkan untuk tingkat SMK juga diberikan bantuan sebesar Rp90 ribu/bulan untuk 405 siswa.

Suryatati A Manan, dalam amanahnya mengatakan, Dengan adanya bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban orang tua dalam menyekolahkan anaknya ke tingkat yang lebih tinggi, dengan catatan anaknya juga mau dan berprestasi.

Tatik juga berharap, adanya laporan dari masyarakat bila memang kurang mampu dan membutuhkan bantuan pendidikan untuk anak-anaknya, agar jangan segan-segan mendatangi pihak terkait agar dapat didata dengan benar.

“Bila tidak melapor, bagaimana kita bisa tahu bila Bapak/Ibu membutuhkan bantuan,Hal ini juga untuk menghindari bantuan yang salah sasaran," ujarnya.