Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dharma Wanita Bintan Olah Sampah Jadi Barang Berharga
Oleh : Charles
Kamis | 08-12-2011 | 09:05 WIB
Sekda_Bintan_Lamidi_bersama_Ketua_DWP_Bintan_Ny.Cory_Handayani_Lamidi_saat__melihat_produk_daur_ulang_sampah_plastik.jpg Honda-Batam

Sekda Bintan Lamidi bersama Ketua DWP Bintan Ny.Cory Handayani Lamidi saat  melihat produk daur ulang sampah plastik

BINTAN, batamtoday - Sejumlah peserta pelatihan yang tergabung dalam Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Bintan melakukan pengolahaan sampah menjadi barang berharga. Pelaksanaan pengolahaan dilaksanakan melalui pelatihan, dalam rangka HUT ke -2 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Bintan, yang dibuka secara resmi Sekretaris Daerah Kabupaten Bintan Lamidi, di  Wisma Karya Antam Kijang, Rabu, (07/12/11).    

Dalam amanahnya, Lamidi mengatakan sampah merupakan barang yang identik dengan kotor, menjijikan dan tidak enak dilihat. Namun demikian jika sampah tersebut dimanfaatkan menjadi barang yang berguna dan tidak menjijikkan.

“Banyak orang yang berhasil dengan mengelola sampah, bahkan tidak sedikit diantara mereka yang menjadi konglomerat, sampah dapat dikelola menjadi berbagai kreativitas seperti kerajinan tangan, pupuk dan barang-barang daur ulang yang bisa digunakan kembali,” kata Lamidi.

Kerajinan tangan berbahan sampa sendiri, dapat dibuat berupa kaset kaki, taplak meja, tas plastik, tas untuk laptop, tempat sepatu, celengan, dompet, tas, anyaman dan sebagainya.

"Kami sangat  berharap, dengan dilaksanakanya pelatihan ini, para ibu DWP kabupaten Bintan, akan dapat menularkan pengetahuan yang di dapat kepada ibu-ibu di kecamatan dan masyarakat di desa, sehingga mereka dapat menambah ekonomi keluarga," tambah Lamidi.

Lamido menyebut jika suatu desa/kecamatan dapat secara continue mengembangkan produk daur ulang sampah seperti ini dan produk yang dihasilkan akan dapat dipasarkan, maka Pemkab akan berusaha memberi dukungan berupa anggaran nantinya, dan kita harap kedepan produk yang dihasilkan tersebut tidak hanya dapat dipasarkan di lokal, namun juga dijual ke luar negeri.

Ketua DWP Dharma Wanita Persatuaan Kabupaten Bintan Ny.Cory Handayani Lamidi, mengatakan, sampah meruapakan sisa hasil kegiatan manusia yang terdiri dari sampah organik dan anorganik.

“Jika sampah dibuang begitu saja lambat laun volume sampah akan bertambah dan akhirnya mempunyai efek yang dapat mengganggu kesehatan, lingkungan kotor dan menyebabkan terjadinya banjir, bahkan berbagai penyakit menular,” terang Cory.

Namun jika sampah dikelola dengan baik, maka akan membuka lapangan kerja, meningkatkan kepedulian dan ekonomi masyarakat.

Tujuan dari pengelolaan sampah seniri, tambah Cory, adalah untuk memilih sampah yang bermanfaat dan tidak bermanfaat seperti kompos, menerapkan kebersihan rumah tangga yang dimulai dari diri sendiri. Menambah motivasi mengelola sampah menjadi kegiatan dan ketrampilan yang menyenangkan.

Pelaksanaan pelatihan sendiri, mendatangkan nara sumber dari Kementerian Lingkungan Hidup Bidang Pengrajin, Sofia menjelaskan saat ini di Kota Pekanbaru sudah memiliki Perda, yaitu bagi masyarakat yang mau mengelola sampah maka diberikan insentif oleh Pemko Pekanbaru. 

"Dengan memanfaatkan waktu selama 3 jam sehari, para pengrajin pengelola sampah di bawah naungannya memperoleh penghasilan mulai dari 500 ribu s/d 2 juta rupiah per bulan,"ujarnya.

Sofia juga menghimbau, agar masyarakat untuk tidak membakar sampah anorganik karena asap dari sampah tersebut mengandung zat kimia beracun yang berbahaya, sehingga lebih baik sampah anorganik tersebut dimanfaatkan/ dengan cara mendaur ulang dan membuatnya menjadi barang yang lebih bermanfaat.