Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Antisipasi Bentrok Nelayan, DKP Karimun Bentuk Forum Perdamaian
Oleh : Redaksi
Rabu | 07-12-2011 | 17:38 WIB
nelayan_tradisional.JPG Honda-Batam

Ilustrasi.

KARIMUN, batamtoday - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Karimun akan membentuk forum perdamaian guna mengantisipasi terjadinya bentrokan antar nelayan seperti yang terjadi pada Minggu (4/12/2011) kemarin.

"Kita antisipasi bentrok itu dengan menghubungi nelayan agar pulang dulu. Kita juga akan bentuk satu forum untuk mewujudkan perdamaian," kata Kepala DKP Kabupaten Karimun, Hazmi Yuliansyah kepada wartawan, Rabu (7/12/2011).

Hazmi mengatakan pihaknya kini juga telah berkoordinasi dengan aparat keamanan, baik Lanal Karimun maupun kepolisian, untuk meredam aksi bentrokan nelayan tersebut.

Dari informasi yang dihimpun batamtoday, bentrok antar nelayan itu dipicu masuknya nelayan asal Moro yang menggunakan jaring kurau sebagai media penangkap ikan dan dilarang oleh nelayan asal Buru di perairan di bawah 2 mil.

Dalam peristiwa itu, satu jaring kurau milik nelayan Moro diambil oleh nelayan Buru karena dianggap melanggar kesepakatan. Kesepakatan itu dilansir oleh DKP Karimun yang menyatakan bahwa sebetulnya telah ada aturan wilayah tangkap bagi nelayan. 

Hazmi menyebutkan wilayah tangkap nelayan dibagi menjadi beberapa wilayah yakni wilayah 1A dengan radius 0 hingga 2 mil dari garis pantai ditetapkan menjadi wilayah tangkap nelayan tradisional. Sementara untuk wilayah 1B dengan radius 2 hingga 4 mil merupakan wilayah tangkap nelayan semi modern.

"Titik 1A inilah yang menjadi awal konflik antar nelayan lantaran banyak nelayan Moro yang menggunakan jaring kurau dengan panjang hampir 1.500 meter dan masuk ke wilayah area tangkap nelayan tradisional asal Buru yang banyak menggunakan pancing," kata Hazmi.