Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Batam Minta Tambah Kuota BBM Subsidi
Oleh : Ocep/Dodo
Rabu | 07-12-2011 | 16:07 WIB
Antrian-lorry-di-SPBU-genta.gif Honda-Batam

Antrian panjang kendaraan saat mengisi BBM di salah satu SPBU. Batam meminta tambahan kuota BBM bersubsidi pada 2012 mendatang. (Foto: batamtoday)

BATAM, batamtoday - Sejumlah pihak terkait di Kota Batam sepakat akan mengajukan permintaan penambahan kuota alokasi BBM bersubsidi ke pemerintah pusat untuk menghindari kelangkaan BBM pada tahun depan.

Pihak-pihak tesebut antara lain Pemerintah Kota Batam, DPRD Batam dan para pelaku usaha penjualan ritel BBM.

Hal itu dibicarakan dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Pemko Batam dengan pengusaha SPBU yang difasilitasi oleh Komisi II DPRD Batam pada Rabu (7/12/2011), terkait kelangkaan BBM yang sering terjadi di kota ini, khususnya beberapa waktu terakhir.

Salah satu rekomendasi yang dihasilkan dalam RDP adalah mengajukan penambahan alokasi BBM subsidi ke pemerintah pusat untuk tahun 2012.

"Tapi penambahan ini harus disertai dengan dibuatnya kebijakan pembatasan oleh pemerintah pusat," ujar Ahmad Hijazi, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kota Batam, saat rapat.

Menurutnya, tidak ada pilihan lain selain pembatasan karena bila tidak, maka pada 2012 dia perkirakan akan terulang kembali kelangkaan BBM.

"Kecuali kalau harga minyak mentah dunia turun sampai di bawah US$70 per barrel, atau pemerintah bisa membuat disparitas harga antara subsidi dan non subsidi tidak terlalu tinggi. Sepeti di Jabotabek yang mulai mau menerapkan kendaraan pribadi harus pakai non subsidi. Tapi ini juga kan perlu ada kebijakan pemerintah," jelasnya.

Dia memaparkan, peningkatan kebutuhan BBM subsidi bagi Batam tahun 2012 mendatang berdasarkan data makro sosial ekonomi, diproyeksikan mencapai 11 persen.

Proyeksi itu melihat dari pertumbuhan penduduk sebesar 8,1 persen, pertumbuhan ekonomi 7,1 persen dan inflasi 4,2 persen.

"Sehingga kebutuhan Premium di Kota Batam pada 2012 diproyeksikan sebanya 207.094 kiloliter dan solar 95.409 kiloliter. Kalau kuota tidak sampai sebesar itu, tidak ada cara lain selain pembatasan," ungkapnya.

Adapun data mikro pertumbuhan kendaraan kebutuhan bisa meningkat sampai 14,81 persen, sesuai pertumbuhan kendaraan darat yang terdata di Samsat.

Namun demikian, data mikro ini menurutnya tidak bisa digunakan karena banyak data alat transportasi lain yang tidak lengkapi pertumbuhannya, seperti data kapal atau perahu nelayan, pengguna UMKM dan transportasi laut.