Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kementerian EDSM : Letusan Merapi Terbesar Sejak 1870
Oleh : detikNews
Jum'at | 05-11-2010 | 06:33 WIB

Yogyakarta -Letusan Merapi yang berentetan sejak Rabu 3 November hingga hari ini disebut terbesar selama 100 tahun ini. Letusan ini juga masuk kategori terbesar selama 30 tahun setelah Gunung Galunggung bererupsi.

"Merapi selama 100 tahun belum pernah ada letusan seperti ini. Ini merupakan letusan besar dalam kurun waktu 30 tahun. Terakhir letusan terbesar kedua setelah Galunggung pada tahun 1982," kata Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Dr Sukhyar.

Hal itu disampaikan Sukhyar di kantor Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK), Jl Cendana, Yogyakarta, Jumat (5/11/2010).

Menurut Sukhyar, sejak tanggal 3 Novermber hingga saat ini, aktivitas Merapi terus meningkat. Suplai magma hingga sekarang tidak berhenti. Untuk tadi malam, aktivitas Merapi semakin meningkat.

"Sehingga pukul 01.00 WIB dini hari daerah aman diperluas dari 15 km menjadi 20 km," ujarnya.

Sukhyar mengatakan, jika siang hari, aktivitas Merapi bisa diamati dengan adanya letusan kemudian munculnya awan panas. Namun pada malam hari seperti kejadian tadi malam dan dini hari, Gunung Merapi ditutupi kabut hingga semburan awan panas tidak bisa diamati.

"Tapi terdengar suara gemuruh yang hingga mencapai radius 30 km," jelasnya.

Akibat letusan semalam hingga dinihari, korban tewas sementara mencapai 548 orang, 66 oran luka bakar barat dan ribuan warga mengungsi. Jumlah diperkirakan bertambah karena tim SAR masih melakukan penyisiran.

Sukyar menegaskan, dibanding pada 2006 lalu, letusan Gunung Merapi kali ini jauh lebih besar. Bahkan letusan Merapi tahun ini merupakan yang terbesar dalam kurun waktu 140 tahun terakhir.

"Kalau letusan besar sebelumnya tahun 1870, berarti kali ini yang terbesar setelah 140 tahun," kata Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM ini.  

Dikatakan dia, karakteristik Merapi yang selama ini dikenal masyarakat adalah pembentukan kubah lava setelah erupsi. Ketika kubah lava itu gugur akibat erupsi,  selanjutnya maka terjadilah awan panas.

"Kita hampir melupakan kalau Gunung Merapi itu pernah eksplosif sekali. Dan sekarang  ini letusannya eksplosif vertikal. Dengan ketinggian awan panasnya mencapai 7,5 km,"  jelas Sukhyar.

Menurut dia, volume magma yang naik sangat besar. Selain itu kandungan gas dalam gunung juga sangat tinggi. "Maka itu letusannya eksplosif," ucap Sukhyar.

Dia menjelaskan, di kalangan vulkanolog ada pendapat mengenai siklus letusan Merapi.  Ada yang siklus pendek, menengah, dan panjang. Siklus pendeknya antara 2-7 tahun.  Sedangkan siklus menengah antara 30-40 tahun. "Kalau ini dari 1870 kan 140 tahun berarti yang besar," terang Sukhyar.