Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hujan 2 Jam, Sejumlah Ruas Jalan di Daerah Batuaji Terendam Banjir
Oleh : Yosri Nofriadi
Selasa | 07-11-2017 | 12:14 WIB
banjir.jpg Honda-Batam
Seorang pengendara sepeda motor memaksa menerobos jalan yang terendam banjir di daerah Batuaji. (Foto: Yosri Nofriadi)

BATAMTODAY.COM, Batam - Hujan yang mengguyur Kota Batam Selasa (7/11/2017) pagi mengakibatkan banjir di sejumlah ruas jalan khususnya daerah Batuaji dan Sagulung.

Di Jalan Brigjen Katamso, tepatnya di depan SPBU Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji ruas jalan terencam banjir setinggi lutut orang dewasa. Warga yang melintas di jalan tersebut banyak menerobos banjir agar bisa melanjutkan perjalanannya. Akibatnya banyak kendaraan roda dua yang mogok saat melintasi area banjir itu.

Kondisi jalan ini sudah memperihatinkan, pasalnya setiap kali hujan deras mengguyur Batam jalan ini selalu kebanjiran.

Selain menyebabkan sepeda motor mogok, jalan ini sempat mengalami kemacetan karena banyak pengendara yang memilih berhenti melihat air yang meluap ke tengah jalan cukup tinggi.

Biasanya kalau hujan deras jalan yang akan terendam banjir seperti di Putri Hijau sebelum Kantor Camat Sagulung, Jalan R Suprapto depan Perumahan Buana Raya, Jalan Diponegoro depan Perumahan Permata Hijau, Jalan Marina City, dan Jalan Brigjen Katamso menuju Pelabuhan Rakyat Sagulung.

Banjir di jalan ini terkesan dibiarkan saja, padahal warga sudah sering mengeluhkannya. Penyebab banjir ini disebabkan drainase yang buruk.

Andi, salah seorang pengendara yang mengalami mogok di depan SPBU Tanjunguncang mengatakan, tiba-tiba kendaraannya mati setelah menerobos banjir.

Honda Supra milik Andi tak kuat melintas di air setinggi lutut itu. Menurutnya, setiap kali hujan turun jalan ini selalu banjir. Sudah banyak sepeda motor yang mogok setelah melewati banjir.

"Banyak motor yang mogok akibat memaksa melewati banjir," ujar Andi yang hendak ke Menuju Pasar Fanindo.

Andi berharap pemerintah bisa membenahi jalan tersebut karena setiap hujan deras turun jalan itu selalu kebanjiran. "Drainasenya saja tidak berfungsi, gimana mau ngalir airnya. Ditambah lagi jalan yang berlubang dan tidak rata," katanya.

Editor: Gokli