Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dugaan Pembunuhan di Yayasan Al-Fateh Batam

Dokter Mabes Polri Temukan Luka Akibat Kekerasan
Oleh : Charles/Dodo
Senin | 05-12-2011 | 10:04 WIB
jenasah-Adi.gif Honda-Batam

Jazad Adi saat disemayamkan di RSOB beberapa waktu lalu.

TANJUNGPINANG, batamtoday - Anggota Tim Kedokteran Kepolisian Mabes Polri dr. Arief mengatakan, dari otopsi sementara yang dilakukan Tim Forensik Mabes Polri, ditemukan tanda-tanda kekerasan pada bagian kepala dan dada dari jenazah almarhum Syamsuriadi alias Adi, korban meninggal yang ditemukan di Yayasan Al-Fateh Batam, pada 14 November 2011 lalu.

Namun untuk hasil pasti keseluruhaan hasil otopsi, dr.Arif mengatakan dirinya masih akan memastikan secara keseluruhan hasil otopsi yang akan dikeluarkan minimal bulan mendatang.

"Saya usahakan secepatnya hasil otopsi jenazah sudah ada," ujarnya.

Pelaksanaan otopsi jenazah Syamsuriadi sendiri dilakukan dengan cara membongkar kuburan korban di Taman Pemakaman Umum (TPM) Muhajirin Gang Senggol,RT04/RW02 Kampung Talok Kelurahan Kampung Bugis Kecamatan Tanjungpinang Kota, sekitar pukul 09.00 WIB pada Minggu (4/12/2011) pagi.

Kuasa hukum keluarga almarhum, Urip kepada wartawan mengatakan otopsi jenazah korban dilakukan mulai pukul 11.00 hingga 12.30 WIB siang oleh tim dokter dari Mabes Polri. 

"Otopsi ini dilakukan karena ada dugaan, almarhum Syamsuriadi meninggal akibat tindak kekerasan, dan hal ini,kami harapkan akan menjadi petunjuk bagi pihak kepolisian untuk memulai penyelidikan," ujarnya.

Sementara itu, Amok, salah satu teman dekat korban mengatakan, kabar meninggalnya Syamsuriadi diterima dari adiknya bernama Mi yang tinggal di Batam pada 12 November 2011 lalu. 

"Saat itu, MI menceritakan kalau Syamsuriadi ditemukan tewas di Yayasan Al-Fateh, tempat penampungan orang sakit jiwa itu," ujarnya.

Namun, hingga saat ini, dirinya bersama keluarga korban, belum mengetahui apa penyebab kematian almarhum Syamsuriadi. Dua hari setelah kematiaan almarhum, jenazah Syamsuriadi selanjutnya dikirim ke rumah keluarganya di Kampung Bugis, Tanjungpinang Kota, yang akhirnya dikebumikan pada 14 November 2011 lalu. 

"Sampai saat ini kami dan pihak keluarga masih bertanya-tanya, apa penyebab kematian almarhum," ujar Amok. 

Pantauan wartawan di lokasi pemakaman, dokter Arief dari Mabes Polri juga ditemani oleh dr. Novi dari Polresta Barelang, dan dua tim identifikasi yang turut serta ikut menyaksikan otopsi. 

Selain pihak kepolisian dan keluarga korban, dalam pelaksanaan otopsi ini juga terlihat Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepri Lis Darmansyah.

Lis Darmansyah juga mengatakan kalau sebelum almarhum dikuburkan, pihak kelurga mengungkapkan tentang kematian Syamsuriadi dan pihak keluarga juga saat itu meminta bantuan hukum kepadanya atas kasus ini.

"Mereka mengadu ke saya dan setelah mendengar cerita pihak keluarga, saya minta Urip untuk melakukan pendampingan dalam kasus ini," ujarnya.