Ditipu Dukun Palsu, Warga Tanjungriau Ramai-ramai Lapor Polisi
Oleh : Yosri Nofriadi
Rabu | 25-10-2017 | 14:02 WIB
Ketipu-dukun-lapor1.gif
Warga Tanjungriau Ini Ramai-ramai Lapor Polisi. (Foto: Yosri)

BATAMTODAY.COM, Batam - Puluhan warga Ruli Kebun Sayur, Kelurahan Tanjungriau, Kecamatan Sekupang dan sekitarnya tertipu oleh seorang dukun wanita yang bernama Mimin.

Mereka mengaku diperdaya oleh Mimin sehingga perhiasan emas mereka ditukar dengan perhiasan emas Imitasi. Tak hanya itu, mereka juga kehilangan uang jutaan rupiah karena termakan bujuk rayu Mimin yang mengaku bisa memasukkan mereka bekerja di salah satu perusahaan yang ada di Batam.

Nasra Saragih, salah seorang korban menceritakan, kejadian itu bermula dari kedatangan Mimin ke tempat tinggal mereka sepekan yang lalu. Kepada mereka Mimin mengatakan bisa memudahkan rezeki para korban. Untuk mempermudah rezeki para korban itu pelaku menyarankan agar semua perhiasan yang dipakai korban agar dikubur dekat pekarangan rumah.

"Dia ini dukun, untuk mempermudah rezeki kami disuruh menamam perhiasan dekat rumah," ujar Nasra saat di Polsek Batuaji, Rabu (25/10/2017).

Karena merasa yakin dengan dukun itu, para korban menuriti saran yang diberikan dari dukun itu . Namun dua hari berselang nasib sial menimpa mereka. Perhiasan yang mereka tanam it sudah tak ada lagi ditempat semula. Para korban hanya mendapatkan perhiasan emas Imitasai ditempat yang mereka tanam ditempat semula itu.

"Setelah kami tanya kepada warga sekitar rupanya sudah banyak korban yang kena oleh tipu dukun itu. Tak hanya itu, dia mengaku bisa juga memasukkan orang kerja tapi setelah dikasih uang sampai sekarang orang itu tak dipangil-panggil," ujarnya lagi.

Dengan kejadian itu korban berharap polisi bisa menangkap pelaku agar tak ada korban lagi. Sebab dari informasi yang mereka dapat pelaku juga menjalankan aksinya di sekitar Perumahan Tanjunguncang.

"Orang sudah banyak yang tau kalau dia itu dukun, jadi orang dengan mudah percaya. Para korban rata-rata mengalami kerugian Rp1 juta sampai Rp2 juta," katanya.

Editor: Yudha