Warga Batam Desak Presiden Jokowi Copot 7 Pimpinan BP Batam
Oleh : Romi Candra
Jum\'at | 09-06-2017 | 08:00 WIB
Warga_Batam_Menggugat2.jpg
Para aktivis, mahasiswa, pemuda, tokoh masyarakat, pengusaha dan akademisi yang menggelar forum

BATAMTODAY.COM, Batam - Sejumlah tokoh masyarakat, pengusaha, mahasiswa, aktivis dan akademisi menyampaikan gugatan kepada Presiden Joko Widodo, Kamis (8/6/2017) di Hotel Best Western Panbil Batam. Gugatan itu berisi tuntutan agar pemerintah mengganti Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam dan para deputinya.

Alasannya, karena mereka dinilai tidak hanya gagal mengurus Batam, tapi justru merusak iklim investasi dan mematikan usaha masyarakat Batam. Akibatnya, terjadi ledakan angka pengangguran di Kota Batam yang memicu kenaikan angka kejahatan dan kriminalitas jalanan.

Dalam forum yang bertajuk "Warga Batam Menggugat !!!" itu hadir tokoh masyarakat Rustam Efendi Bangun dan Zukriansyah. "BP Batam tidak salah, oknum pejabatnya yang bermasalah karena tidak mampu memajukan ekonomi Batam," ujar Zukriansyah.

Ditambahkannya, intansinya tidak salah, oknum pejabatnya yang bersalah. Mereka tidak mampu memajukan ekonomi Batam. Karena mereka tidak mengenal bagaimana kondisi Batam. Jangan disamakan Batam dengan daerah lainnya, Batam ini seperti Texas apalagi Batam disebut sebagai kota Bandar Madani.

Dari pertemuan itu, warga Batam tersebut menghasilkan kesepakatan mengirim surat ke Presiden Jokowi agar segera menyelamatkan perekonomian dan masyarakat Batam. Sebab, satu tahun terakhir ini, pergerakan ekonomi Batam meluncur ke arah kolaps.

"Ekonomi Batam saat ini sudah parah, hampir kolaps. Kalau Presiden Jokowi tidak segera mengganti semua pimpinan BP Batam, tinggal menghitung hari Batam akan kolaps," tegas Ketua LSM Garda Indonesia, Aldi Braga, penggagas pertemuan tersebut.

Pihaknya, lanjut Aldi Braga, akan terus bergerak bersama-sama dengan para stakeholder Kota Batam yang menjadi korban kebijakan-kebijakan para pimpinan BP Batam yang cenderung mematikan bisnis dan investasi itu.

Editor: Dardani