Ketua Kadin Batam Tak Keberatan Tarif Listrik Batam Naik, Asal...
Oleh : Irwan Hirzal
Senin | 06-03-2017 | 18:27 WIB
jadi-RG.jpg

Ketua Kadin Batam Jadi Rajagukguk. (Foto: Batamtoday.com)

BATAMTODYAO.COM, Batam - Rencana kenaikan tarif listrik Bright PLN Batam menjadi perhatian serius Ketua Kadin (Kamar Dagang dan Industri) Kota Batam, Jadi Rajagukguk. Rencana kenaikan tarif, kata Jadi, harus disertai dengan peningkatan kualitas pelayanan kepada pelanggan.

Menurutnya, yang perlu dilakukan Bright PLN Batam sebelum menyampaikan rencana kenaikan kepada pemerintah dan wakil rakyat di tingkat provinsi, alangkah baiknya berdialog terlebih dahulu, baik dengan organisasi dunia usaha dan organisasi kemasyarakatan serta pemerintah di Kota Batam. Sehingga rencana tersebut mendapatkan dukungan baik dari pemerintah dan masyarakat.

"Tarif naik tapi pelayanan kurang dan masih terjadi pemadaman, maka kenaikan tarif tidak akan mendapat dukungan dari konsumen," ungkap Jadi lagi.

Dijelaskannya, pemadaman listrik lantaran ketidakmampuan Bright PLN Batam dalam membiayai oprasional jangan menjadi alasan untuk meningkatkan tarif listrik. Apalagi, sebagai perusahaan pelayanan publik, PLN Batam harus mengedepankan pelayanan dibanding instansi lainnya.

"Kepada perusahaan yang melayani listrik harus paham, bahwa target keuntungan perusahaan itu pasti, tapi pelayanan kepada masyarakat harus dikedepankan," paparnya.

Semantara itu, Corporate Secretary Bright PLN Batam, Samsul Bahri mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan mutu pelayanannya kepada para konsumen dan masyarakat Batam pada umumnya. Saat ini hanya tinggal 3 persen saja daerah di Batam yang belum teraliri listrik bright Batam, dan itu merupakan daerah pesisir Rempang, Galang dan pulau-pulau pesisir. "Kami siap melayani masyarakat pesisir jika ada permintaan dari pemerintah," tegasnya.

Namun, dijelaskan Samsul, apa gunanya menepatkan mesin, jika PLN Batam tak mampu membeli bahan bakar. Karena yang terjadi saat ini, Bright PLN Batam sudah kesulitan biaya untuk membeli bahan bakar, kerena meningkatnya harga bahan bakar.

"Pendapatan yang kami peroleh tetap, namun biaya oprasional untuk belanja bahan bakar terus meningkat, itu yang membuat kami tidak dapat melakukan pengembangan pelayanan terhadap seluruh masyarakat Batam," ujarnya.

Selain itu, Bright PLN Batam juga akan melakukan pengalihan instalasi kabel yang saat ini masih berada di udara (kabel-kabel di tiang listrik) menjadi kabel bawah tanah atau SKTM.

"Kenapa sering terjadi pemadaman? Karena instalasi yang digunakan saat ini rentan terhadap gangguan cuaca, petir, hujan, angin termasuk pembangunan-pembangunan gedung. Tapi nanti kalau sudah menggunakan fiber optik, gangguan-gangguan cuaca itu bisa teratasi," jelasnya.

Samsul mengatakan sedaya upya Bright PLN Batam akan menyamakan tingkat pelayanan PLN Batam dengan pengelola listrik Singapura.

"Di Singapura durasi pemadaman listrik itu sekedipan mata dalam setahun. Itu bisa terjadi lantaran kabel-kabel listrik yang ada di Singapur menggunakan kabel fiber optik yang ditanam di tanah. Makanya kita akan segera melakukan hal yang sama, agar durasi pemadaman menjadi sangat kecil," paparnya.

Editor: Dardani