Tarif Listrik Batam Lebih Murah dari Belakang Padang
Oleh : Irwan Hirzal
Minggu | 05-03-2017 | 19:30 WIB
samsulbahriplnbatam.jpg

Corporate Secretary bright PLN Batam, Samsul Bahri. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Tarif listrik di Kota Batam, lebih murah dari harga listrik di Belakang Padang dan Pulau Sembulang. Meskipun pasokan listriknya sama-sama dari Batam, tapi konsumen di kedua pulau tersebut harus membayar dengan tarif nasional per-kWh-nya.

Demikian ungkap Corporate Secretary bright PLN Batam, Samsul Bahri, Minggu (5/3/2017). “Rencana penyesuaian tarif listrik PLN Batam masih jauh lebih murah dibanding tarif nasional atau tarif PT PLN (Persero),” ungkap Samsul Bahri.

Saat ini, lanjut Samsul Bahri, tarif listrik nasional per-kWh berada di kisaran Rp1.467/kWh (Februari dan Maret), sementara usulan tarif yang diusulkan PLN Batam masih pada angka Rp1.352/kWh. Artinya, masih lebih murah 8.08% ketimbang tarif nasional.

Dari segi ekonomi, papar Samsul Bahri lagi, kondisi ekonomi Batam bisa dikatakan lebih maju ketimbang saudara kita yang di pulau lain. Ada juga warga di Kepri yang masih memakai genset dengan waktu menyala yang terbatas, dan harus membayar lebih mahal daripada listrik 24 jam yang tiap hari kita nikmati.

Menariknya, ternyata tarif listrik per-kWh di Batam jauh lebih murah dibandingkan harga sebatang rokok. Sebab, satu kwh listrik saat ini hanya berada pada angka Rp960. Dalam satu kwh tersebut dapat digunakan untuk melistriki peralatan elektronik yang memiliki daya hingga 1000 watt.

Adapun manfaat yang bisa diperoleh dengan satu kwh listrik yaitu dapat menyalakan empat lampu LED 9 watt selama 27 jam, menonton TV LED 32” 100 watt selama 10 jam, menggunakan setrika listrik 250 watt selama empat jam. Bisa juga untuk menghangatkan nasi dengan rice cooker 100 watt selama 10 jam. Atau, untuk mencharge handphone dengan daya 4 watt dapat digunakan untuk 75 hari. Dengan estimasi waktu charge dua jam per hari. Jadi satu kwh, bisa kita pakai untuk melistriki 1.000 watt.

Sebagai perusahaan yang ingin maju dan berkembang usulan kenaikan tarif dilakukan untuk meningkatkan pelayanan dan investasi membangun infrastruktur ketenagalistrikan di Batam agar investasi di Batam semakin baik dan listrik tetap handal.

Hal itu, diantaranya mengganti jaringan yang sudah tua, maintenance mesin pembangkit, menambah trafo, membangun gardu induk dan distribusi dan lain sebagainya. Ditargetkan tidak ada lagi daftar tunggu penyambungan baru dan masyarakat dapat menikmati listrik dari bright PLN Batam ke pelosok Kota Batam hingga ke pulau-pulau sekitarnya

Samsul menambahkan, PLN Batam bukan satu-satunya perusahaan yang memegang Izin Usaha Pembangkit Tenaga Listrik (IUPTL) di Batam. Namun PLN Batam ingin menyentuh ke seluruh lapisan masyarakat, dan ingin membangun. Sistem kelistrikan di Batam yang sebelumnya di kelola PLN Persero diserahkan ke anak perusahaannya PLN Batam 3 Januari tahun 2000 silam.

“Hal ini dilakukan untuk menjawab pertumbuhan industri dan penduduk Batam. Kalau dikelola persero, segala sesuatu harus minta izin pusat,” tutupnya.

Editor: Dardani