Kapolda Kepri Ajak Mahasiswa Berpikir Intelek Menanggapi Berita Hoax
Oleh : Hadli
Kamis | 16-02-2017 | 18:27 WIB
Kapolda-beri-kuliah-umum.gif

Rektor Universitas Batam, Novirman Jamarun (kiri) Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian (tengah) (Foto: Hadli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian mengajak mahasiwa berwawasan luas, sehingga memiliki pamahaman, pemikiran dalam menyikapi persoalan sosial, hukum dan politik secara intelektual.

"Sebagai mahasiswa harus bisa memiliki pandangan yang luas. Tidak serta merta langsung menelan begitu saja informasi yang diterima, lantas menggunakan bahasa yang kurang baik di depan umum maupun di media sosial," katanya, Kamis (16/02/2017).

Pandangan itu disampaikan Kapolda di Kampus Universitas Batam, saat memberikan kuliah umum pada ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Batam.

Yang terjadi pada masyarakat luas saat ini, tambah Kapolda, adalah kelatahan dalam menyampaikan informasi. Padahal apa yang disampaikan di media sosial belum pasti kebenarannya.

"Mahasiswa selayaknya mampu berfikir kritis dan tidak ikut-kutan menyebarkan informasi, berita hoax seberti yang banyak terdapat di media sosial saat ini. Berikan kontribusi untuk bangsa dengan pemikiran yang positif," ujarnya.

Adu domba yang terjadi pada berita hoax, tambah Kapolda, menyebabkan banyak masyarakat terjerumus. Ujaran kebencian yang diinformasikan itu bila tidak segera ditangkal, dapat menjadikan bangsa ini terpecah belah. Hancur seperti beberapa negara yang mengalami pemberontakan pada pemerintahan.

"Banyak berita bohong itu berisi kebencian. Adu domba antara satu kelompok dengan kelompok lain. Padahal selama ini Indonesia dianggap sebagai salah satu negara paling toleran. Hal tersebut merusak reputasi Indonesia. Apakah kita ingin negara ini seperti negara lain yang hancur akibat adu domba. Saya rasa kita tidak menginginkan hal itu terjadi pada bangsa yang kita cintai ini," kata dia kembali.

Dengan kondisi tersebut, tambahnya, sudah saatnya mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa melawan berita hoax dan kebencian untuk mengembalikan bangsa ini sebagai bangsa yang penuh dengan toleransi.

Polri sendiri, kata Sam, saat ini sudah membentuk Direktorat khusus untuk memerangi berita-berita dan informasi tidak benar pada media sosial dengan membentuk unit khusus yang menangani persoalan ini.

Polri maupun Polda Kepri sudah memiliki unit yang mengatasi pemberitaan atau informasi bersifat radikal tersebut. "Polda Kepri memiliki satgas (satuan tugas-red)," ujarnya.

Baik Direktorat di Mabes Polri, maupun di Satgas di Polda Kepri, juga mengatasi permasalah pemberitaan yang bersifat pembohongan publik. Selain itu juga ucapan kebencian yang sering didengungkan selama ini, oleh kelompok-kelompok tertentu akan berhadapan dengan satuan baru ini.

"Satuan ini juga menangani berita hoax. Subdit Cyber Crime pada Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kepri akan memantau, mencegah dan bahkan menindak tegas jika ada unsur pidanannya sesuai dengan undang-undang yang berlaku," papar Sam.

Untuk itu, Kapolda berharap, mahasiswa di Kepri khususnya wilayah Batam dapat menjadi contoh sebagai genarasi yang bisa memiliki pandangan yang luas. Dan tidak meneruskan berita hoax, ucapan kebencian atau cyber bullying.

Sementara itu, Rektor Universitas Batam, Novirman Jamarun, merasa senang dengan pemahaman-pemahaman yang disampaikan Kapolda kepada mahasiswa yang hadir.

"Apa yang disampaikan Kapolda dalam kuliah umum ini tidak didapatkan dari pelajaran perkuliahan sehari-hari. Sehingga dapat meningkatkan pengetahuan untuk mencegah terjadi hal yang tidak diinginkan," ujarnya.

Editor: Udin