Penanganan Narkoba Jadi Sorotan dalam Debat Publik Kedua Pilkada Tanjungpinang
Oleh : Devi Handani
Senin | 18-11-2024 | 21:44 WIB
18-11_debat-pilkada-tpi-kedua_03493488.jpg
Debat terbuka kedua pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang 2024 yang berlangsung di Hotel CK Tanjungpinang, Senin (18/11/2024) (Foto: Devi Handani)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Penanganan narkoba menjadi salah satu isu yang dibahas dalam debat terbuka kedua pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang 2024 yang berlangsung di Hotel CK Tanjungpinang, Senin (18/11/2024).

Kedua pasangan calon memberikan pandangan dan solusi terkait upaya pemberantasan narkoba di Tanjungpinang. Calon Wali Kota Tanjungpinang nomor urut 2, Lis Darmansyah, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan pihak kepolisian.

Ia menyebut pembinaan dan sosialisasi sejak dini, khususnya di kalangan pelajar SD dan SMP, sebagai langkah awal dalam pencegahan narkoba.

"Pembinaan dan sosialisasi harus dimulai dari sekolah, kita juga harus memberikan contoh politik yang baik kepada masyarakat. Kerja sama intensif dengan pihak kepolisian sangat penting agar upaya pemberantasan narkoba ini berjalan maksimal," ujar Lis Darmansyah.

Calon Wakil Wali Kota, Raja Ariza, menambahkan bahwa pengawasan terhadap jalur keluar-masuk narkoba harus diperketat.

"Narkoba yang beredar di Tanjungpinang banyak berasal dari luar negeri. Oleh karena itu, kita harus memperketat pintu masuk, seperti pelabuhan dan bandara. Aparat hukum harus bertindak tegas dalam menangani kasus narkoba ini," tegas Raja Ariza.

Raja juga menyoroti pentingnya rehabilitasi dan sosialisasi kepada pengguna narkoba.

"Pembinaan dan pemulihan harus terus dilakukan. Upaya pencegahan tidak hanya di masyarakat, tetapi juga di titik-titik strategis tempat masuknya narkoba," tambahnya.

Sementara itu, Paslon nomor urut 1, Rahma-Rizha Hafizh, menitikberatkan pada penguatan nilai-nilai agama sebagai fondasi utama dalam mencegah penyalahgunaan narkoba.

"Kita sepakat dengan apa yang disampaikan, dan bahwa anak-anak kita juga perlu dibekali dengan ilmu agama yang kuat. Jika pondasi agamanya kokoh, mereka akan mampu mempertimbangkan mana yang baik dan buruk. Sebagai pemimpin, kita harus memberi contoh yang baik, termasuk melakukan pemeriksaan rutin terhadap jajaran pemerintahan," ujar Rahma.

Rizha Hafizh menyoroti pentingnya memperkuat lingkungan keluarga dalam mencegah penyalahgunaan narkoba.

"Dua faktor utama yang memengaruhi pengguna narkoba adalah lingkungan dan kondisi keluarga yang tidak harmonis. Oleh karena itu, penguatan lingkungan keluarga sangat penting. Selain itu, kita harus menanamkan nilai-nilai agama yang kokoh kepada anak-anak kita agar mereka dapat membedakan yang benar dan salah," jelas Rizha.

Debat ini menunjukkan bahwa kedua Paslon memiliki komitmen kuat untuk memerangi narkoba di Tanjungpinang, meski dengan pendekatan yang berbeda. Kolaborasi antara pemerintah, aparat hukum, dan masyarakat menjadi benang merah dari strategi yang ditawarkan.

Dengan sisa waktu 9 hari menjelang Pilkada 2024, isu penanganan narkoba diharapkan menjadi perhatian utama warga Tanjungpinang dalam menentukan pilihannya.

Editor: Surya