Debat Kedua Pilkada Tanjungpinang, Rahma-Rizha vs Lis-Raja Adu Strategi Digitalisasi
Oleh : Devi Handiani
Selasa | 19-11-2024 | 08:08 WIB
DEBAT-KEDUA-PINANG.jpg
Suasana debat kedua Pilkada Tanjungpinang. (Foto: Defi/BTD)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Debat kedua pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang yang digelar pada Senin (18/11/2024) berlangsung sengit. Kedua paslon memaparkan visi mereka mengenai digitalisasi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

Dalam pemaparannya, Rahma Rizha menekankan pentingnya membangun sistem yang terintegrasi untuk meningkatkan efisiensi pelayanan publik di Tanjungpinang.

"Selama ini, pelayanan publik kita masih berjalan secara terpisah. Kami akan membangun infrastruktur digital yang terintegrasi, memperkuat perangkat IT, serta memberikan pelatihan kepada masyarakat untuk meningkatkan literasi digital, terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah pesisir," ujar Rahma, Senin (18/11/2024).

Ia juga menyoroti pentingnya pembangunan fisik yang mendukung digitalisasi, seperti gedung Mal Pelayanan Publik (MPP). "Harus ada bukti nyata, seperti MPP, agar masyarakat bisa merasakan pelayanan yang cepat, responsif, dan sesuai dengan budaya Melayu yang jujur dan transparan," tambahnya.

Rizha Hafiz menambahkan bahwa Rahma dan Rizha juga berkomitmen mempermudah pengurusan dokumen seperti Nomor Induk Berusaha (NIB) melalui layanan satu pintu. "Kami ingin memastikan proses digitalisasi berjalan lancar dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat," pungkasnya.

Sementara itu, Lis Darmansyah dan Raja Ariza menitikberatkan pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) aparatur pelayanan publik untuk mendukung transformasi digital.

"Sistem digital yang baik tidak akan efektif jika SDM-nya tidak kompeten. Pelatihan dan pengembangan karakter aparatur menjadi prioritas kami untuk memastikan pelayanan publik dapat berjalan maksimal," jelas Lis Darmansyah.

Lis juga mengakui tantangan yang dihadapi dalam pengembangan digitalisasi, seperti keterbatasan anggaran. "Kita harus realistis. Pengembangan teknologi memerlukan biaya besar, tetapi kami optimistis dengan perencanaan yang matang, kita dapat mewujudkannya," tambahnya.

Raja Ariza menambahkan, bahwa pelayanan publik harus lebih ramah, cepat, dan efisien, terutama di pusat-pusat pelayanan. "Kami ingin memastikan masyarakat merasa nyaman dan dihargai ketika mengakses layanan pemerintah," ujarnya.

Komitmen menuju Tanjungpinang yang lebih maju dari kedua paslon sama-sama menawarkan solusi untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui digitalisasi. Rahma-Rizha fokus pada pembangunan infrastruktur fisik dan integrasi sistem, sementara Lis-Raja menitikberatkan pada peningkatan kompetensi SDM.

Debat ini memberikan gambaran kepada masyarakat Tanjungpinang tentang prioritas dan visi kedua paslon dalam membawa kota ini menuju masa depan yang lebih baik. Pemilih diharapkan dapat menentukan pilihan berdasarkan visi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan harapan mereka.

Editor: Dardani