Mahasiswa Kepri Bantah Ada Aktor dalam Aksi Unras Jambore Nasional
Oleh : Irwan Hirzal
Senin | 13-02-2017 | 10:27 WIB
mahasiswa-kepri01.gif

Jumpa pers Mahasiswa Kepri di Tiban, Minggu (12/02/2017). (Foto: Irwan Hirzal/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Mahasiswa Provinsi Kepri yang ikut serta dalam kegiatan unjuk rasa Jambore Nasional Mahasiswa Indonesia di Jakarta, beberapa waktu lalu, membantah adanya aktor di balik aksi tersebut.

Dalam kegiatan itu ada 3.000 mahasiswa dari 500 kampus di Indonesia yang diundang secara resmi. Sementara mahasiswa Provinsi Kepri yang berasal dari Batam, Tanjungpinang dan Karimun 36 orang berangkat menggunakan kapal laut KM Kelud.

"Dalam aksi Jambore, kami mahasiswa Kepri patungan agar bisa sampai ke Jakarta," ujar mahasiswa Batam, Candra sebagai kordinator saat jumpa pers di Tiban, Minggu (12/02/2017) sore.

Candra menjelaskan keberangkatan mahasiswa Kepri ke Jakarta dalam menghadiri undangan Jambore Nasional murni kegiatan mahasiswa. Bukan membawa nama kampus, BEM, ataupun lainnya dalam aksi di DPR dan rumah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Aksi kami meperjuangkan persoalan kembangsaan, mempertahankan Pancasila. Sifatnya mengajak. Aksi kami di Kuningan, kediaman SBY sebagai bentuk ajakan agar SBY mendukung apa yang telah di sampaikan dalam orasi mahasiswa," katanya.

Wawan mahasiswa Tanjungpinang menambahkan aksi di kantor DPR dan Kuningan tidak jauh dari rumah SBY murni keputusan rapat setiap kordinator mahasiswa masing-masing provinsi. Sehingga isu yang menyatakan ada aktor dibalik aksi tersebut sangat merugikan mahasiswa.

"Kami rapat sampai jam 04.00 WIB subuh hanya untuk memutuskan aksi yang dilakukan. Kalau memang ada aktor dibalik aksi itu, kami aja tidur di tenda. Makan harus secukupnya antri untuk mendapatkan ikan asin saja. Apakah itu yang disebut ada aktor?," tanya Wawan.

Wawan menegaskan aksi Jambore merupakan menyatakan sikap, pewaris negara, bukan membuat koflik sarah. Memperjuangkan Perjuangakan persoalan kembangsaan mulai dari mempertahankan Pancasila, Kebhineka, semanggat mempertahankan NKRI dari Radikalisasi dan sampai ke isu korupsi.

"Kenapa kami dituduh ada yang menunggangi dalam aksi kami. Kami hanya meminta SBY untuk mendukung apa yang telah kami sampaikan dalam aksi," pungkasnya.

Editor: Gokli