Pasca Penggusuran, Warga Bukit Timur Tanjunguma Mengungsi di Masjid dan Tenda Darurat
Oleh : Romi Chandra
Jum'at | 20-01-2017 | 17:38 WIB
warga-Tanjunguma-mengungsi.gif

Sebagian besar Warga RT 5 RW 4, Bukit Timur Tanjunguma, memanfaatkan Masjid yang berada dekat lokasi sebagai tempat tinggal sementara (Foto: Romi Chandra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Warga RT 5 RW 4, Bukit Timur Tanjunguma, masih bertahan di lokasi, tempat rumah mereka digusur oleh Tim Terpadu, Selasa (17/1/2017) kemarin. 

Pantauan di lokasi, para warga ada yang mendirikan tenda di atas puing-puing reruntuhan bangunam yang dihancurkan tim terpadu. Selain itu, sebagian besar warga juga memanfaatkan Masjid yang berada dekat lokasi sebagai tempat tinggal sementara.

"Kami akan tetap bertahan di sini. Sebab, PTUN telah menerima gugatan yang kami ajukan. Selain itu, PT tidak boleh melakukan aktivitas apapun di sini, hingga putusan PTUN," ungkap Ketua RT 5 RW 4, Agus, di lokasi, Jumat (20/1/2017) sore.

Menurutnya, penggusuran tersebut telah meratakan sekitar 120 rumah. Sejauh ini, belum ada ganti rugi yang dilakukan PT Wira Nata Tamtama, selaku pemilik lahan serta pemerintah, terkait bangunan yang sudah dirobohkan.

"Ini bentuk arogansi pengusaha. Pemerintah juga terlibat, karena merekalah yang merobohkan rumah-rumah kami. Mereka yang tidak mentaati hukum. Jelas-jelas proses sidang masih berlangsung, tapi mereka justru melakukan penggusuran," tegasnya.

Dilanjutkan, pihaknya akan membuat peta lokasi rumah warga yang sudah diruntuhkan. Mulai dari ukurannya  hingga jumlah kerugiannya. Hal itu akan dilaporkan dalam sidang PTUN nantinya.

"Kita mengikuti aturan. Laporan tersebut akan dibuat dengan tidak menambah-nambah dan tidak mengurangi, agar bisa dipertanggungjawabkan. Saat putusan PTUN tentang penerimaan gugatan yang kami ajukan, perwakilan PT juga hadir. Saat ditanya mana putusan yang menandakan lahan itu milik mereka oleh Hakim, mereka tidak bisa menunjukkan," lanjut Agus.

Saat ini, warga sama sekali belum mendapat upaya tanggap darurat dari Pemerintah Kota Batam. Bahkan pihak kecamatan yang berjanji akan membuatkan dapur umum, hingga kini belum terealisasi.

"Saat ini warga bertahan berkat bantuan yang diberikan oleh masyarakat maupun organisasi yang peduli. Dari pemerintah sendiri belum ada. Padahal ini ulah mereka," sesal Agus.

Editor: Udin