Diduga Dijadikan TKI Ilegal, Keluarga Korban Datangi Polisi Buat Laporan
Oleh : Romi Chandra
Selasa | 01-11-2016 | 17:26 WIB
Isal-buat-laporan-penipuan.gif

Isal (32), perempuan yang tinggal di kawasan Botania ini, mendatangi Mapolresta Barelang beserta ibu dan bapaknya dengan maksud membuat laporan dugaan penipuan atas kakaknya yang dipekerjakan sebagai TKI di Malaysia (Foto: Romi Chandra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Praktek perdagangan manusia, sepertinya masih marak terjadi di Batam. Bahkan, banyak masyarakat yang tertipu daya bekerja ke luar negeri dengan iming-iming yang wah, namun kenyataannya nol besar.

Seperti yang dialami keluarga Isal (32). Prempuan yang tinggal di kawasan Botania ini, mendatangi Mapolresta Barelang beserta ibu dan bapaknya dengan maksud membuat laporan dugaan penipuan, Selasa (1/11/2016).

Pasalnya, ia merasa kakaknya, Agus Sri Perawati (36), telah ditipu oleh seseorang berinisial D, dan dipekerjakan di Malaysia tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan.

Selain itu, sudah dua bulan di Malaysia, kakaknya tersebut tidak menerima upah sepeserpun. Parahnya, dalam sehari, harus membersihkan lima rumah sekaligus.

"Kami merasa ditipu. Kakak saya dijanjikan bekerja di kilang pabrik susu. Tapi ternyata di Malaysia malah dijadikan pembantu," ungkap Isal, Selasa (1/10/2016).

Dilanjutkan, ia juga merasa D selaku penyalur dan merekrut orang menjadi TKI, bukanlah agen resmi. Ia juga sudah menemui D, agar kakaknya dipulangkan. Namun D meminta uang Rp18 juta sebagai gantinya.

"Katanya kami harus ganti semua biaya akomodasi mulai dari berangkat sampai tinggal di sana. Dia minta uang Rp18 juta," lanjutnya.

Menurutnya, kakaknya mau bekerja ke Malaysia, karena merasa D memiliki usaha resmi. Pasalnya, ia dikenalkan oleh seorang berinisial H kepada D, yang ternyata menumpang kantor di tempat perekrutan sekuriti di Tiban Mcdermot.

"Tapi ternyata orang ini tidak memiliki kantor sama sekali. Kami ingin membuat laporan penipuan. Tapi tadi kordinasi dengan penyidik Unit I Satreskrim, laporan kami ditolak karena tidak cukup bukti. Besok kami mau datang lagi ingin berkoordinasi bagaimana upaya sebaiknya," jelas Isal.

Sejauh ini, kakaknya tersebut tinggal di ruah majikannya di Malaysia. Namun ia belum mengetahui pasti bagaimana kondisi kakaknya tersebut.

Editor: Udin