Lagi, Tim WFQR 4 TNI AL Tangkap 90 Ton Beras dan Gula Pasir Selundupan dari Singapura
Oleh : Irwan Hirzal
Senin | 19-09-2016 | 11:39 WIB
TangkapanBerasdanGula.jpg

Danlantamal IV Laksma S Irawan aaat ekpose penangkapan beras dan gula pasir selundupan dari Singapura. (Foto: Irwan Hirzal)

BATAMTODAY.COM, Batam - Tim WFQR 4 (Unit 1/Jatanrasla dan Unit Intel Lanal Batam) kembali menggagalkan aksi penyelundupan dari negara tetangga Singapura menuju Batam. Kali ini, tim WFQR 4 menggagalkan penyelundupan beras merek cap Anak Terbang sebanyak 90 ton, yang diangkut menggunakan kapal kargo KM Mulya Abadi.

Danlantamal IV Tanjungpinang, Laksma S. Irawan, dalam ekspos penangkapan upaya penyelundupan beras ini, di Mako Lanal Batam, Tanjungsengkuang, Kecamatan Batuampar, Kota Batam, Senin (19/9/2016), mengatakan, penangkapan dilakukan di perairan Sungai Belian Batam Center, tepatnya di titik kordinat 01° 09 32  LU - 104° 04 16, pada Minggu (18/9/2016).

Kapal kargo KM Mulya Abidi terpaksa diberhentikan lantaran kecurigaan petugas dengan muatan yang dibawa. "Kita tangkap kemarin pagi sekitar pukul 07.05 Wib," ujar Laksma S. Irawan.

Dalam pemeriksaan, lanjutnya, KM Mulya Abadi yang berbendera Indonesia dinahkodai oleh Idris bersama empat anak buah kapal serta 10 orang buruh bongkar muat tersebut, ternyata tidak bisa menunjukan dokumen resmi. Bahkan saat kapal dilakukan pemeriksaan, kapal tersebut juga membawa gula pasir.

"Nahkoda tidak bisa menunjukan dokumen kapal kepada petugas. Tidak hanya beras, kita juga menemukan gula. Jumlah pastinya kita belum cek, tapi pengakuan nahkoda 90 ton," katanya.

Irawan menjelaskan, kapal baru bisa digiring ke markas tadi pagi. Karena kapal mengalami kandas di tengah laut. Sehingga pihaknya belum melakukan bongkar muat terhadap isi keseluruhan didalam kapal.

"Semua tidak ada dokumen baik kapal maupun muatan yang dibawa. Kasus ini tetap kita tangani berkerjasama dengnan instansi terkait dalam penyelidikan lebih lanjut," pungkasnya.

Editor: Yudha